kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar belum pulih, Intiland berharap bisa luncurkan proyek baru di semester II-2018


Rabu, 08 Agustus 2018 / 19:36 WIB
Pasar belum pulih, Intiland berharap bisa luncurkan proyek baru di semester II-2018
ILUSTRASI. Perumahan Graha Natura Intiland


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) belum mengubah rencana bisnisnya tahun ini. Pengembang ini melihat pasar properti masih ada asalkan konsep produk yang ditawarkan menarik.

Oleh karena itu, Intiland masih tetap merencanakan untuk meluncurkan empat proyek baru di paruh kedua tahun ini. Dua diantaranya merupakan pengembangan baru dari proyek eksisting dan dua lagi merupakan proyek yang benar-benar baru.

"Dengan kondisi yang ada sekarang kami berharap bisa memenangkan pasar. Semoga (peluncuran baru ) itu bisa berjalan sesuai rencana kami," kata Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland pada Kontan.co.id, Rabu (8/8).

Untuk proyek baru, proyek yang akan dikembangkan Intiland itu adalah proyek mixed use atau kawasan terpadu bertajuk Tierra di Dharmo Harapan Surabaya dan proyek apartemen bertajuk Pinang Residence di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sementara pengembangan produk baru yang akan diluncurkan yaitu satu tower apartemen bertajuk Alenia di Graha Golf Surabaya dan proyek South Quarter II (apartemen) di Jakarta Selatan.

Proyek Tierra rencananya akan dibangun dengan perkiraan investasi Rp 1 triliun untuk tahap pertamanya. Dengan menempati area seluas 7,5 hektare (ha) pengembangan tahap satu proyek ini akan mencakup dua tower apartemen setinggi 24 lantai dan 14 lantai.

Intiland mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam melonggarkan aturan rasio nilai kredit terhadap aset (loan to value/LTV) sektor perumahan. Perusahaan berharap, relaksasi ketentuan ini dapat memberikan angin segar dan dampak positif bagi para pelaku industri properti karena memberi fleksibilitas bagi konsumen untuk menetapkan uang muka kredit.

Archied melihat, relaksasi aturan itu bisa menjadi stimulus untuk pertumbuhan pasar properti. Konsumen tentunya sangat terbantu dengan aturan tersebut. Intiland akan terus memantau setiap perubahan yang terjadi baik secara makro maupun sektoral. Langkah ini menjadi penting untuk memperkirakan dampak perubahan dan menyiapkan strategi yang tepat untuk mengantisipasinya.

“Kami akan bekerjasama lebih jauh dengan pihak perbankan selaku pemberi kredit untuk memberikan penawaran menarik bagi konsumen, sekaligus dalam rangka meningkatkan kinerja penjualan tahun ini,” kata Archied sebelumnya.

Sepanjang semester I-2018, Intiland telah mencatatkan pertumbuhan penjualan pemasaran atau marketing sales yang cukup signifikan. Marketing sales perusahaan mencapai Rp 1,28 triliun atau meningkat 40% dibanding paruh pertama 2017. Itu diperoleh dari penjualan pemasaran properti development sebesar Rp 1,28 triliun dan dari recurring income sebesar Rp276,1 miliar.

Tahun ini, Intiland menargetkan marketing sales dari properti development dan kawasan industri sebesar Rp 3,38 triliun. Sehingga capaian semester I tersebut baru sekitar 38% dari target. Sementara marketing sales dari recurring income ditargetkan sekitar Rp 500 miliar.

Berdasarkan lokasi, proyek Jakarta menyumbang Rp 1,08 triliun terhadap marketing sales (di luar recurring income). Sedangkan proyek Surabaya hanya berkontribusi Rp 199 miliar. Dari sisi segmen proyek, mixed use dan highrise menyumbang Rp 969 miliar atau 75% dari seluruh capaian, segmen perumahan menyumbang Rp 270 miliar atau 21% dan kawasan industri berkontribusi Rp 45 miliar.

Proyek Intiland yang tercatat memberikan kontribusi marketing sales cukup signifikan selama paruh pertama ada empat yaitu kawasan perumahan Serenia Hills, apartemen 1Park Avenue di Jakarta Selatan, apartemen Fifty Seven Promenade di Jakarta Pusat, serta kawasan perumahan Graha Natura di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×