kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar lesu, Adi Sarana Armada (ASSA) berharap permintaan mobil bekas segera membaik


Minggu, 07 Juni 2020 / 15:51 WIB
Pasar lesu, Adi Sarana Armada (ASSA) berharap permintaan mobil bekas segera membaik
ILUSTRASI. Salah satu sektor bisnis ASSA


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan mobil bekas cenderung turun di tengah merebaknya pandemi virus corona (Covid-19). Tantangan ini turut dirasakan oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) selaku perusahaan yang juga berkecimpung di bidang penjualan kendaraan bekas.

Jany Chandra, Direktur ASSA mengatakan, perusahaan pembiayaan atau leasing saat ini menahan pemberian fasilitas kredit kendaraan bermotor karena masih masa pandemi Akibatnya, pembeli yang mengandalkan skema kredit menjadi kesulitan untuk melakukan merealisasikan pembelian kendaraan bekas.

Baca Juga: Pendapatan Adi Sarana Armada (ASSA) pada kuartal I 2020 tumbuh 38%

Di sisi lain, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga membuat mobilitas masyarakat menjadi berkurang. Alhasil, kebutuhan atas kendaraan menjadi turun. Kedua faktor inilah yang selanjutnya menahan laju permintaan kendaraan bekas.

Selain permintaan yang lesu, ASSA juga dihadapkan pada tren penurunan harga jual kendaraan bekas, sejalan dengan tren permintaan pasar yang menurun. Padahal, dalam kondisi normal, Jany mencatat bahwa tren harga jual kendaraan cenderung  mengalami kenaikan.

“Dalam kondisi normal, tren harga jual mobil bekas turut naik seiring kenaikan harga mobil baru yang setiap tahunnya naik 8%-10%,” kata Jany kepada Kontan.co.id pada Jumat (5/6).

ASSA pun terus berupaya menjaga kinerja penjualan dengan cara menggenjot penjualan secara digital melalui platform online yang dimiliki. Perkiraan Jany, permintaan mobil bekas akan kembali membaik pasca berakhirnya periode PSBB. 

Dalam hal ini, kecenderungan kelompok masyarakat kelas menengah untuk menghindari penggunaan kendaraan umum diduga akan mengerek kebutuhan atas kendaraan pribadi dengan harga yang terjangkau, termasuk di antaranya mobil bekas.

“Kami juga berharap agar leasing bisa kembali melepaskan kredit lagi dan diharapkan dengan adanya masa peralihan PSBB dan masyarakat sudah mulai keluar dengan standar new normal, maka kebutuhan mobil pribadi kami harapkan juga akan meningkat,” imbuh Jany.

Baca Juga: Ini siasat Adi Sarana Armada (ASSA) mengimbangi penurunan bisnis lelang mobil

Pada kuartal I-2020 lalu, segmen operasi penjualan kendaraan bekas menyumbang pendapatan Rp 126,15 miliar, naik 47,07% dibanding pendapatan penjualan kendaraan bekas periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 85,77 miliar.

Pada tiga bulan pertama tahun 2020, segmen penjualan kendaraan bekas berkontribusi 17,98% dari total pendapatan kuartal I 2020. Sebagian besar total pendapatan masih didominasi oleh pendapatan dari segmen penyewaan kendaraan, autopool dan juru mudi yang menyumbang 46,66% dari total pendapatan kuartal I 2020.

Total pendapatan ASSA di kuartal pertama naik 37,93% secara tahunan dari semula Rp 508,73 miliar menjadi Rp 701,61 miliar. Sementara itu, laba bersih perusahaan juga menanjak 10,87% dari Rp 31,38 miliar menjadi Rp 34,79 miliar di akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×