Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
ASSA pun terus berupaya menjaga kinerja penjualan dengan cara menggenjot penjualan secara digital melalui platform online yang dimiliki. Perkiraan Jany, permintaan mobil bekas akan kembali membaik pasca berakhirnya periode PSBB.
Dalam hal ini, kecenderungan kelompok masyarakat kelas menengah untuk menghindari penggunaan kendaraan umum diduga akan mengerek kebutuhan atas kendaraan pribadi dengan harga yang terjangkau, termasuk di antaranya mobil bekas.
“Kami juga berharap agar leasing bisa kembali melepaskan kredit lagi dan diharapkan dengan adanya masa peralihan PSBB dan masyarakat sudah mulai keluar dengan standar new normal, maka kebutuhan mobil pribadi kami harapkan juga akan meningkat,” imbuh Jany.
Baca Juga: Ini siasat Adi Sarana Armada (ASSA) mengimbangi penurunan bisnis lelang mobil
Pada kuartal I-2020 lalu, segmen operasi penjualan kendaraan bekas menyumbang pendapatan Rp 126,15 miliar, naik 47,07% dibanding pendapatan penjualan kendaraan bekas periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 85,77 miliar.
Pada tiga bulan pertama tahun 2020, segmen penjualan kendaraan bekas berkontribusi 17,98% dari total pendapatan kuartal I 2020. Sebagian besar total pendapatan masih didominasi oleh pendapatan dari segmen penyewaan kendaraan, autopool dan juru mudi yang menyumbang 46,66% dari total pendapatan kuartal I 2020.
Total pendapatan ASSA di kuartal pertama naik 37,93% secara tahunan dari semula Rp 508,73 miliar menjadi Rp 701,61 miliar. Sementara itu, laba bersih perusahaan juga menanjak 10,87% dari Rp 31,38 miliar menjadi Rp 34,79 miliar di akhir 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News