kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar mobil LCGC bakal naik 25% di 2015


Kamis, 25 September 2014 / 17:11 WIB
Pasar mobil LCGC bakal naik 25% di 2015
ILUSTRASI. Warga mengikuti kegiatan penyuluhan bertajuk Waspada Investasi Bodong & Pinjaman Online Ilegal di ruang pertemuan SD Muhammadiyah 8 Surabaya, kawasan Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya, Minggu (16/10/2022).(SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar mobil murah siap melesat 25% pada 2015, lebih besar dari kenaikan tahun ini yang diprediksi hanya 14-15%. Semakin besar animo terhadap mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) membuat segmen kendaraan ini membesar di pasar domestik Indonesia.

Hal ini disampaikan Toru Nakata, Manajer Departemen Penelitian Asia Fourin di ajang Indonesia International Automotive Conference (IAACI) di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (25/9). Meski lonjakan segmen pasar terbesar terjadi di segmen mobil murah, tetapi penjualan terbesar masih didominasi oleh segmen kendaraan multi guna (MPV).

"Indonesia juga akan mendapatkan lebih banyak lagi investasi karena pasar domestiknya akan terus tumbuh, selain itu ekspor juga cenderung meningkat," lanjut Nakata.

Dari lingkup kawasan regional Asia Tenggara, Fourin memprediksi kalau total pasar di negara-negara anggota ASEAN akan menembus 5-5,5 juta unit pada 2020. Mulai tahun ini, Indonesia menjadi pasar otomotif terbesar di kawasan ini, di susul Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Tahun ini, penjualan mobil di Indonesia diprediksi mencapai 1,3 juta unit, di atas Thailand dengan 850.000 unit, dan Malaysia 582.000 unit. "Tahun depan, pasar mobil Indonesia berpotensi mencapai 1,4 juta unit, sedangkan Thailand di level 1,1 juta unit, dan Malaysia 700.000 unit mobil," papar Nakata.

Angka psikologis (penjualan mobil) 2 juta unit, akan dicapai Indonesia pada 2020 sedangkan Thailand sudah jenuh di level 1,5-1,6 juta unit saja. Meski penjualan Thailand masih di bawah Indonesia, tetapi berbanding terbalik dengan kemampuan produksinya. 

Thailand diprediksi masih akan memimpin sebagai basis produksi di kawasan ASEAN dengan kinerja 3 juta unit pada 2020. Sedangkan, Indonesia hanya berkisar 2 juta unit kemampuan produksi mobilnya. Kedua negara akan konsentrasi baik pada pasar domestik maupun ekspor salah satunya memanfaatkan kerjasama perdagangan anggota ASEAN (FTA). (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×