Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Penjualan kendaraan jenis pikap (pick up) bakal stagnan tahun depan. Pelemahan rupiah yang berlanjut membuat suku bunga kredit mobil juga terkerek.
Hadi Surjono Halim, Head of Dealer Sales Deputy General Manager PT Suzuki Indomobil Sales bilang pasar pikap tahun 2014 tidak akan jauh beda dengan tahun ini. Pasalnya, "Selain kurs belum stabil, adanya pemilu dan kenaikan bahan penunjang produksi juga mempengaruhi penjualan pikap," ujarnya baru-baru ini.
Sebenarnya, kata Hadi, beberapa sektor bisnis seperti perdagangan dan agribisnis masih mampu menyerap pasokan kendaraan jenis ini. Tapi, karena ekonomi belum tumbuh kencang, Hadi memperkirakan permintaan pikap tidak akan melonjak tajam.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Oktober 2013 penjualan pikap 20.174 unit naik 2,4% dari September 2013. Selama Januari - Oktober 2013, total penjualan pikap 168.854 unit. Untuk Suzuki, selama 10 bulan pertama 2013 telah melego 52.999 unit atau sekitar 31,38% dari total penjualan pikap nasional. "Sampai akhir tahun target penjualan pikap Suzuki 60.000 unit," jelas Hadi.
Direktur Pemasaran PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Supranoto Tirtodiprodjo juga bilang, pasar pikap 2014 tak akan berbeda jauh dengan tahun ini. "Tahun ini, target kami menjual 5.000 unit pikap," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News