Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah kembali membahas normalisasi di sepnjang aliran Sungai Ciliwung. Kali ini, Rapat Koordinasi (Rakor) dilakukan antara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) dan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Menpera, Djan Faridz menyatakan, salah satu program normalisasi aliran sungai Ciliwung adalah membangun tempat hunian layak untuk 34.000 Kepala Keluarga (KK) yang ada disekitar sungai, yang membentang sepanjang 35 km.
Ia bilang, pembangunan hunian akan fokus di dua lokasi, di tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Salah satu lahan yang akan digunakan adalah lokasi Pasar Rumput.
"Rencana kami Pasar Rumput tetap ada di bawah, di atasnya untuk hunian," kata Djan, Jumat (23/11). Selain itu, kata Djan, ada juga lahan milik Pemprov DKI Jakarta yang juga bisa digunakan untuk apartemen.
Lebih jauh, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebutkan, bahwa proyek hunian dan pasar itu akan berstandar internasional. "Lantai dua pasar Rumput diperuntukkan bagi toko barang antik yang ada di jalan Surabaya," katanya.
Pasar Rumput nanti dibangun dengan ketinggian 24 lantai, dengan kapasitas lebih dari 5.000 unit. Namun, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, Pasar Rumput bisa menampung 6.000 Kepala Keluarga.
"Rencana ini berbeda dengan konsep penataan kampung kumuh. Ini berbeda, jadi pembangunan ini menggunakan anggaran dari APBN. APBD hanya digunakan untuk nonteknisnya," ujarnya. Mantan Walikota Surakarta ini menambahkan, akan segera menyosialisasikan program renovasi Pasar Rumput jika konsepnya sudah tahap final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News