Reporter: Agung Hidayat, Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sepeda motor tetap masih kurang bertenaga. Target yang disematkan tahun ini diproyeksikan tidak terpenuhi. Lesunya permintaan sepeda motor ini akibat melemahnya kondisi perekonomian dalam negeri dan kelesuan daya beli.
Tengok saja, mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor periode Januari-November 2017 tercatat hanya 5,4 juta unit. Jumlah ini turun 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,9 juta unit.
Satu bulan di sisa tahun ini diyakini tidak akan dapat menutup kekurangan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Perlu diketahui, target penjualan sepeda motor yang ditetapkan AISI di tahun ini mencapai 5,9 juta unit.
Harapan bakal terjadi peningkatan penjualan di akhir tahun pupus. Masih mengutip data yang sama, penjualan sepeda motor bulan November lalu terpantau hanya 550.303 unit, turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 579.552 unit.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, mengatakan, melihat faktor yang terjadi di dalam negeri ini penjualan sepeda motor secara nasional tahun ini diprediksikan hanya akan mencapai 5,85 juta unit. Jumlah tersebut menurun sekitar 1,34% dibandingkan dengan realisasi penjualan sepeda motor tahun 2016 sebanyak 5,93 juta unit.
AISI menilai, pencapaian penjualan sepanjang tahun ini masih cukup bagus di tengah kondisi perekonomian yang masih belum membaik. Setidaknya pertumbuhan penjualan mulai terlihat. "Itu (pencapaian penjualan) sudah bagus karena semester I-2017 turun 9%," kata Sigit kepada KONTAN, Rabu (13/12).
Menginjak semester II-2017, geliat peningkatan penjualan mulai terasa. Kondisi ini disebabkan sektor riil yang mulai bergerak, serta harga komoditas yang membaik. Selain itu, adanya model-model baru yang dirilis oleh pabrikan turut memicu penjualan sepeda motor.
Tetap optimistis
Tahun depan, AISI optimis pasar penjualan sepeda motor domestik lebih baik. AISI menargetkan penjualan dapat kembali terdongkrak hingga mencapai 5,9 juta–6,1 juta unit.
Target yang ditetapkan ini menurut Sigit masih masuk akal. Mengingat tahun depan adalah tahun politik sehingga bakal berpengaruh besar pada penjualan ritel sepeda motor. "Melihat Pilkada kemarin membuat penjualan sulit bergerak," ujar Sigit.
Tidak berbeda jauh dengan yang dikatakan Thomas Wijaya, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM). Menurut dia, penjualan sepeda motor nasional tahun ini hanya akan berada di kisaran 5,8 juta–5,9 juta unit.
Khusus penjualan sepeda motor Honda, tahun ini diprediksi mencapai 4,38 juta unit. Jumlah ini, relatif sama dengan penjualan di sepanjang tahun lalu. "Dibanding tahun lalu relatif stabil," ujar Thomas.
Tahun depan, Thomas memproyeksikan penjualan sepeda motor Honda akan mengalami pertumbuhan meski hanya tipis. Untuk jumlahnya, berada dalam rentang 4,4 juta–4,6 juta unit.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga memandang bisnis sepeda motor di Indonesia cenderung melambat, sehingga pesimistis, bakal memperoleh pertumbuhan penjualan. "Ada kecenderungan menurun, seiring dengan penurunan demand sepeda motor juga," kata Eddy Ang, Deputi GM Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News