kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Menteri Jonan dukung sepeda motor listrik


Senin, 30 Oktober 2017 / 21:10 WIB
Menteri Jonan dukung sepeda motor listrik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah terik siang hari Senin (30/10) ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Ignasius Jonan menjajal sepeda motor listrik produksi PT Triangle Motorindo (Viar). Dia menyatakan dukungannya pada keberadaan sepeda motor dengan daya 800 Watt tersebut.

"Ini upaya kemandirian nasional. Diharapkan impor minyak mentah nasional tidak naik lagi," kata Jonan di saat Konferensi Pers di Kementerian Esdm (30/10). Jonan tidak muluk-muluk, jumlah impor minyak saja tidak naik atau sama dengan periode sebelumnya sudah syukur.

Jonan optimis bahwa produk ramah lingkungan ini akan berjalan mulus di pasar. "Mestinya ini jalan, saya dukung. Ini kan produksi nasional tentu menambah pekerja," katanya. Harapannya lagi nantinya produsen sepeda motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bisa berangsur beralih ke tenaga listrik.

Mengenai Draft Perpres Kendaraan Listrik, pihaknya mengaku telah mengirim ke sekretariat kabinet, sehingga tinggal menunggu pembahasan lebih lanjut.

Apakah industri sepeda motor listrik seperti Viar ini akan ada insentif? "Tidak pakai insentif ini saja sudah ada plat nomernya, BPKP dan STNK-nya. Dengan harga Rp 16,7 juta tentu bersaing dengan yang motor lain. Bisnis kalau sejak awal berharap insentif, susah bertahan," tukas Jonan.

Lebih lanjut ia memperhatikan bahwa keluarnya produk ini tentu menciptakan market baru. Pemerintah menurutnya tidak akan membatasi.

Jonan menyarankan agar Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) kian digencarkan. " Tentunya ini ke PLN, kalau bisa kantor PLN boleh tolong dipasang. Untuk pedesaan mungkin bisa di kantor kecamatan atau kelurahan juga. PLN yang mengerjakan itu. Mestinya setahun dua tahun bisalah untuk kota kota besar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×