Reporter: Evilin Falanta | Editor: Adi Wikanto
BOGOR. Bulan puasa dan perayaan lebaran pasti menyebabkan konsumsi daging ayam meningkat. Namun, konsumen tidak perlu khawatir, karena produsen daging ayam akan memperbesar pasokannya. Selama bulan puasa hingga lebaran nanti, pasokan daging ayam akan diperbesar menjadi 190 juta ekor ayam atau setara 190.000 ton daging.
Pasokan itu meningkat sekitar 170% dari rata-rata pasokan bulanan tahun lalu. Pusat Informasi Pasar Unggas Indonesia (Pinsar) mencatat, sepanjang tahun 2010, konsumsi daging ayam mencapai 850.000 ton atau sekitar 70.000 ton per bulan. Sementara, konsumsi daging ayam bertulang (karkas) secara nasional sebanyak 1,7 juta ton per tahun.
Pasokan itu juga meningkat dari rata-rata stok daging ayam bulanan yang mencapai 150.000 ton. "Pasokan harus diperbanyak, karena konsumsi masyarakat bakal meningkat," ujar Hartono, Ketua Umum Pinsar, Senin (18/7).
Tri Hardiyanto, Ketua Umum Gabungan Organisasi Pengusaha Peternak Ayam (Gopan), menambahkan konsumsi daging ayam paling banyak berasal dari Pulau Jawa. Namun, kebutuhan itu sudah bisa dipenuhi dari masing-masing wilayah. "Untuk luar Jawa, juga sudah bisa dipenuhi dari daerahnya sendiri," kata Tri.
Sementara, soal kenaikan harga daging ayam ras, diperkirakan tidak akan melambung tinggi. Hingga 15 Juli 2011, harga daging ayam broiler masih terkendali, Rp 26.370 per kilogram (kg). Selama bulan Juli, rata-rata harga daging ayam Rp 26.050 per kg, naik 4,83% dibandingkan rata-rata bulan Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News