Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Listrik di Indonesia dipastikan masih akan byar pet tahun depan. Pasalnya, pemerintah belum bisa memberikan kepastian mengenai pasokan gas kepada perusahaan setrum PT PLN (Persero) di 2010. Padahal, PLN sangat membutuhkan pasokan gas yang cukup banyak guna kebutuhan bahan bakar sejumlah pembangkit dalam menyediakan pasokan listrik nasional.
“Saya tidak tahu harus menjawab apa, karena kita harus lihat sumbernya ada atau tidak, kemudian juga kesiapan infrastrukturnya ada atau tidak,” ujar Dirjen Migas Evita Herawati Legowo, Selasa (29/12).
Evita mengatakan, jika lokasi pasokan gasnya sudah ada, maka Evita bisa menjamin kepastian pasokan gas untuk PLN. Selain itu, Evita juga tidak berani menjamin bahwa gas dari receiving terminal milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang ada di Jawa Barat akan dibeli oleh PLN. Karena, sebelumnya, PGN harus menyelesaikan infrastruktur pembangunan receiving terminal tersebut.
Seperti yang diketahui, saat ini PGN sedang membangun LNG Receiving Terminal di wilayah Medan (Sumatera Utara) dan Bojanegara (Banten) guna memenuhi kebutuhan gas domestik. Rencananya, terminal wilayah Sumatera Utara ditujukan memenuhi pasokan gas untuk PLTGU Belawan. Sedangkan pembangunan terminal di Bojanegara digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Muara Karang dan Tanjung Priok. Pembangunan ini ditetapkan dengan suatu konsorsium yang melibatkan PT PGN, PT Pertamina, dan PT PLN.
Masuknya gas dari lapangan Kalimantan Timur, Blok Masela, dan beberapa lapangan lainnya pada tahun 2014 diharapkan dapat mendukung pemenuhan gas domestik. Untuk jangka menengah 2010-2014, gas Domestic Market Obligation (DMO) dari lapangan-lapangan tersebut akan masuk ke sistem di Jawa menggunakan satu receiving terminal yang akan dibangun konsorsium tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News