CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.737   8,00   0,05%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Pasokan jagung akan over suplai mulai Maret


Senin, 23 Januari 2017 / 19:20 WIB
Pasokan jagung akan over suplai mulai Maret


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kementerian Pertanian memprediksi produksi jagung bakal berlebihan atau over supply dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Pasalnya, pada Maret - April 2017 bakal terjadi panen raya.

Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian bilang, produksi jagung diprediksi mencapai 12 juta ton bahkan 15 juta ton selama musim panen. Jumlah ini meningkat dibandingkan produksi jagung tahun lalu yang hanya 10 juta ton.

Menurut Amran, kenaikan produksi ini terjadi karena ada beberapa daerah memperluas penanaman jagung. "Peningkatan penanamannya sekitar 40% bahkan mencapai 50%," ujar Amran.

Lumbung jagung yang ditargetkan mengalami kenaikan signifikan ada di Gorontalo, Sulawesi Utara, Dompu, Bima, Sumbawa, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Desianto Budi Utomo mengatakan saat ini ada kekhawatiran terjadinya over supply jagung. Sedangkan di sisi lain, kapasitas gudang anggota GPMT terbatas.

Meskipun, GPMT mengaku telah telah membangun warehouse dan dryer secara mandiri di beberapa lokasi untuk mengantisipasi over supply tersebut. Oleh karena itu, GPMT berharap pemerintah mencari cara agar over supply tersebut tak meruntuhkan harga jagung.

"Sebelum ada penambahan luas areal tanam ini saja sudah ada beberapa kali harga jatuh dan over supply sesaat. Apalagi ada penambahan lahan 1 juta hektar khusus untuk jagung, maka diprediksi jumlahnya akan melebihi panen tahun lalu," jelasnya.

Sebagai informasi, serapan jagung lokal untuk industri pakan ternak tahun lalu sekitar 600.000 sampai 650.000 ton per bulan. Tahun ini diprediksi akan meningkat 100.000 ton per bulan, menjadi 700.000 hingga 750.000 ton per bulan.

Sedangkan serapan jagung untuk konsumsi masyarakat dan penggunaan industri lain diperkirakan mencapai 1 juta ton per bulan. Produksi jagung sendiri diprediksi mencapai 4 juta ton per bulan. Maka, akan terjadi over supply sebanyak 2 juta ton jagung per bulan.

Harga jagung dari petani saat ini sekitar Rp 3.100 per kilogram (kg) dan di pabrik sekitar Rp 4.200 per kg. Pemerintah berusaha untuk terus menjaga harga ini agar tidak anjlok. Pasalnya, di Perpres telah ada peraturan tentang harga jagung di kisaran Rp 3.150 per kg dengan kadar air 15. kriteria itulah yang bisa diserap oleh Pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×