kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Pasokan semikonduktor langka, ini kata Sharp Indonesia dan Berkat Elektrik


Jumat, 21 Mei 2021 / 17:06 WIB
Pasokan semikonduktor langka, ini kata Sharp Indonesia dan Berkat Elektrik
ILUSTRASI. Produk PT Sharp Electronics Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini pasar global dihadapkan oleh krisis cip atau pasokan semikonduktor yang bisa mempengaruhi industri terkait elektronik dan menghambat pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19.

Berdasarkan penelitian Susquehanna Financial Group yang dikutip Bloomberg, Rabu (19/5), waktu tunggu cip atau selisih antara memesan cip hingga pengiriman diterima kini meningkat jadi 17 minggu di bulan April 2021. 

Itu merupakan waktu tunggu terlama sejak lembaga tersebut melakukan penelitian pada 2017. Level ini juga meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat selama 16 minggu.

Sejumlah pelaku usaha produk elektronik turut menyoroti krisis pasokan semikonduktor berskala global tersebut.

National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan, ancaman krisis pasokan semikonduktor sebenarnya tidak berpengaruh pada proses produksi beberapa jenis Air Conditioner (AC) dan Basic LED TV. 

Hanya saja, harus diakui bahwa masalah produksi bisa ditemui pada produk AC high end dan LED TV High End jika krisis semikonduktor berlarut-larut.

Baca Juga: Krisis semikonduktor masuk zona bahaya, waktu tunggu pesanan sudah mencapai 17 minggu

“Kami akan alihkan order semikonduktornya dan mengalihkan produksi ke model basic,” kata dia, Kamis (20/5) malam.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Berkat Elektrik Sejati Tangguh (BEST) Andy Arif Widjaja menyebut, kelangkaan semikonduktor tidak mempengaruhi produksi dan ketersediaan produk-produk berbasis refrigerant (pendingin).

Justru, pihaknya lebih menaruh perhatian terhadap tren kenaikan harga salah satu komoditas global, yaitu tembaga, yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, tembaga digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuat barang-barang elektronik.

“Kami lebih terpengaruh kenaikan harga tembaga sehingga mengakibatkan kenaikan harga produk elektronik, seperti AC,” imbuh dia, hari ini (21/5).

Mengutip Bloomberg, harga tembaga global tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) naik 0,46% menjadi US$ 10.048 per ton pada perdagangan Kamis (20/5) lalu.

Selanjutnya: Musim kemarau tiba, produsen AC intip kenaikan penjualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×