Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Setelah resmi menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) di tahun 2013, PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) siap tancap gas mengejar kinerja. Namun, perusahaan itu memilih menyampaikan target dua tahun lagi, yakni ingin mendekap pendapatan Rp 1 triliun di tahun 2016.
Salah satu strategi yang dilakukan Patrakom adalah ekspansi menjalin kongsian dengan perusahaan satelit asal Korea Selatan, KT Sat. Rupanya sejak November, perusahaan sepakat untuk menyewa transponder KU-Band milik KT Sat. "Sekarang sedang dalam tahap kajian pasarnya," kata M. Gatut Awantoro, Presiden Direktur Patrakom, Selasa (20/5).
Patrakom berencana, transponder KU-Band sewaan itu akan digunakan untuk pengembangan tahap awal bisnis broadband maritim. Kelak, ketika Patrakom sudah berhasil menemukan model bisnis ideal, perusahaan itu juga akan membangun hub KU-Band di Cibubur, Jakarta Timur.
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, Patrakom mengakui sumbangsih terhadap total kinerja Telkom di tahun 2013 cuma Rp 200 miliar. Asal tahu saja, total pendapatan Telkom tahun itu sebesar Rp 82,97 triliun.
Nah tahun ini, Patrakom yakin bisa mengejar pertumbuhan pendapatan 50%, atau menjadi Rp 300 miliar. Perusahaan yakin bisa meraih pertumbuhan positif sejak tahun ini. Hingga akhirnya, di akhir 2016, perusahaan itu optimistis bisa mendekap pendapatan hingga Rp 1 triliun.
Asal tahu saja, kinerja Patrakom tahun ini didanai dari belanja modal Rp 100 miliar. Sementara total belanja modal dari 2014-2016 adalah sebesar Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News