Reporter: Nadia Citra Surya |
JAKARTA. Tak kalah sengit dengan pertandingannya, proses perebutan hak siar Liga Inggris pun selalu diwarnai perseteruan panas. Makanya meski ajang Liga Inggris atau Barclay Premiere League (BPL) untuk musim kompetisi 2009/2010 masih terus berlangsung hingga akhir Juni nanti, para pengincar hak siar sudah mulai ancang-ancang untuk berebut hak siar untuk musim 2010/2011 yang bakal mulai bergulir Agustus 2010.
"Kami tentu berminat, tetapi tergantung berapa harga hak siar yang ditawarkan," ujar Head Corporate Secretary Indovision Arya Mahendra Sinulingga kepada KONTAN pekan lalu.
Meski terus memantau perkembangan, Arya mengaku, pihak tak mau terburu-buru mengambil langkah. "Jangan sampai terlalu ngotot, lalu dapat harga kemahalan, itu bunuh diri namanya," cetus Arya.
Tahun ini, ESPN STAR Sport (ESS) yang kembali mengantongi hak siar sekaligus hak lelang liga terpanas tersebut memang belum membuka penawaran. Namun dengan jatuhnya hak lelang pada vendor yang sama, kemungkinan besar sistem atau pun tata cara lelang hak siar tidak akan berubah seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Yang jelas harga harus lebih murah dari musim terakhir," tegas Arya. Wajar saja, soalnya ESS juga membagi-bagikan siaran free to air pada stasiun televisi terestrial. Sementara, TV kabel seperti Indovision dan TELKOMVision yang mengandalkan pemasukan dari pelanggan sangat berkepentingan terhadap siaran-siaran eksklusif untuk menarik pelanggan.
Arya menegaskan pihaknya tak mau 'gila-gilaan' dalam membeli hak siar tanpa memperhitungkan biaya hak siar yang harus dikucurkan. "60% biaya langganan sudah terserap habis untuk membayar konten, jika perhitungan kami tidak cermat bisa-bisa nomboki biaya langganan," cetus Arya. Apalagi, iklan elektronik di TV kabel sejauh ini rata-rata hanya menyumbang porsi 8% dari pemasukan yang didapat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News