Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal pembukaan Bali pada Juni atau Juli tahun ini semakin menguat dengan ditandainya beberapa indikator positif seperti tren penurunan kasus aktif Covid-19 di Bali sepanjang Februari hingga Juni 2021.
Selain itu, vaksinasi yang hampir mencapai 1,4 juta penduduk di Pulau Bali, 3 green zone yang telah disiapkan (Ubud, Sanur, Nusa Dua), serta desa-desa pendukung yang telah ditetapkan sebagai green zone.
“Kami memiliki keyakinan dengan melihat kondisi di lapangan bahwa Bali akan dibuka untuk wisatawan mancanegara pada Juli nanti sesuai target pemerintah, dan kami telah menerima pesanan program liburan dari negara-negara yang menjadi sourcemarket, seperti Polandia yang siap dengan chartered flight langsung terbang dari Polandia ke Bali” ungkap AB Sadewa, Corporate Secretary PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) dalam siaran pers, Rabu (9/6).
Dibukanya Bali untuk kunjungan wisman dipercaya akan menjadi titik tolak bangkitnya Pariwisata Nasional dan akan terefleksi terhadap kinerja Perseroan secara khusus. Perseroan sebagai Inbound Tour Operator sangat bergantung pada kunjungan wisman, dimana pada tahun 2019 Perseroan mampu mendatangkan lebih dari 139 ribu wisman ke beragam destinasi wisata di Indonesia, maka di tahun 2020 Perseroan hanya menangani kurang dari 10% dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 73,3 milyar, turun sejauh 84% dibanding tahun 2019.
"Dengan kembali dibukanya Bali, Perseroan berkeyakinan bahwa kinerja di semester II tahun 2021 akan membaik dimana indikasinya dapat dilihat dari tingginya permintaan wisman untuk berlibur ke Indonesia khususnya Bali," kata AB Sadewa.
Baca Juga: Bali akan dibuka untuk wisman, Destinasi Tirta (PDES) bisa perbaiki kinerja
Pemerintah Indonesia telah menjalankan vaksinasi sejak Desember 2020, dan hingga akhir Mei telah mencapai 27,6 juta dimana vaksin yang digunakan yaitu produksi Sinovac dan Astra Zeneca, dimana keduanya telah memperoleh persetujuan dari WHO sehingga dapat meningkatkan persepsi dan kepercayaan dari negara-negara asal untuk mengunjungi Indonesia.
Disisi kesiapan operasional, Destinasi (PDES) secara aktif mengejar program vaksinasi dari pemerintah hingga berhasil mencapai hampir 100% karyawannya di Indonesia telah memperoleh vaksin covid-19. Ini merupakan modal untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dan mitra travel agent di seluruh dunia.
Selain vaksinasi yang telah dilakukan kepada karyawan, Destinasi (PDES) juga telah melengkapi sertifikasi terkait Kesehatan dan Keamanan, antara lain Sertifikat CHSE (Cleanliness-Healthy-Safety-Environmental Friendly) yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf RI; SafeTravels Stamp yang dirilis oleh WTTC (World Travel & Tourism Council); dan menjadi mitra Travelife, sebuah badan nirlaba yang berfokus pada sustainable tourism.
Dengan kelengkapan tersebut, Perseroan juga melakukan adjustment dan pengembangan produk yang mengedepankan trend New Normal, seperti pemilihan destinasi baru yang tidak crowded dan dengan mengedepankan experience bagi tamu.
Destinasi (PDES) telah menyiapkan Langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan pasca pandemic termasuk memperbaiki struktur permodalan Perusahaan yang akan dimintakan persetujuan para pemegang saham di RUPS mendatang.
Selanjutnya: Simak strategi bisnis Panorama Sentrawisata (PANR) untuk tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News