kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pebisnis UKM raup berkah Imlek


Selasa, 01 Februari 2011 / 16:41 WIB
Pebisnis UKM raup berkah Imlek


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Jelang tahun baru Imlek seperti sekarang, para pengusaha pernaik-pernik Shincia bakal mendulang untung besar. Peivy Alamsjah, pemilik butik Vin Ka Vy misalnya, mengaku penjualan baju cheongsam yang ia jual meningkat hingga 70% di hari-hari menjelang Imlek ini.

Biasanya PeiVy hanya menjual sekitar 15-20 setel cheongsam per harinya, tapi sekarang dia bisa menjual hingga 30 setel per hari. "Permintaan saat Imlek memang sangat tinggi," ujar Peivy kepada KONTAN, Selasa (1/2).

Para pembeli cheongsam milik Peivy kebanyakan memang berasal dari kalangan Tionghoa yang berusia 20-30 tahun. "Kalau Imlek seperti saat ini, mereka bisa membeli cheongsam lebih banyak," ujar Peivy.

Pengusaha kue keranjang juga meraup untung berlimpah. Reni, pemilik toko Kue Keranjang Ny. Lauw di Tangerang, misalnya, sekarang bisa menjual kue keranjang lebih dari 10 kilogram per hari. Padahal, di hari-hari biasa penjualannya hanya sekitar 25 kilogram per hari.

Alhasil, omzet usaha Reni pun ikut melesat tajam menjadi lebih dari Rp 2,3 juta per hari dari tadinya hanya sekitar Rp 575.000 per hari. "Setiap Imlek permintaan selalu melonjak," ujar Reni kepada KONTAN, (1/2).

Selain Cheongsam dan kue keranjang, buah naga pun biasanya salah satu buah yang selalu dicari ketika jelang Imlek seperti saat ini. AP Kusumaningrat, pengusaha buah naga asal Kediri mengatakan, permintaan buah naga tahun ini memang meningkat. Saat ini permintaan buah naga yang datang bisa sebanyak 1 ton per hari. Padahal tahun lalu hanya sekitar 500 kg per hari.

Sayangnya, dia tidak bisa memenuhi permintaan tersebut akibat pasokan yang terbatas. Kusumaningrat bilang pada Imlek tahun ini dia hanya mampu memasok sekitar 100 kg/hari. Cuaca buruk menyebabkan gagal panen. "Produksi kita turun drastis," ujar Kusumaningrat.

Situasi tersebut otomatis menurunkan omzet penjualan buah naga miliknya. Pada Imlek tahun lalu, dia bisa meraup untung sekitar Rp 12.500.00 per hari. "Tahun ini, kami hanya dapat sekitar Rp. 5 juta per hari," keluh Kusumaningrat.

Selain itu, Eva penjual hio dan lilin pun ketiban rezeki Imlek. Dengan berjualan lilin dan hio ia bisa meraih omzet penjualan hingga 27 juta per minggu.
harga hio yang ia jual mulai harga Rp 20.000 hingga Rp 60.000 yang berisi dua kilogram (kg). "Masyarakat paling banyak mencari hio dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 22.000. Biasanya satu keluarga membeli satu hio," ungkap Eva.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×