kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.375   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.108   27,96   0,39%
  • KOMPAS100 1.052   -1,07   -0,10%
  • LQ45 828   0,75   0,09%
  • ISSI 212   -0,75   -0,35%
  • IDX30 426   0,83   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   1,31   0,26%
  • IDX80 120   -0,25   -0,21%
  • IDXV30 124   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   0,01   0,01%

Pelaku Usaha Intip Peluang dari Program Makan Bergizi Gratis


Kamis, 16 Januari 2025 / 17:51 WIB
Pelaku Usaha Intip Peluang dari Program Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Pedagang memotong daging sapi di pasar Basah Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/12/2024). Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpeluang turut memberikan dampak positif bagi sejumlah kelompok usaha.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpeluang turut memberikan dampak positif bagi sejumlah kelompok usaha.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha dan Pengolahan Daging Indonesia (APPDI) Teguh Boediyana mengatakan, kehadiran program ini berpeluang mengerek permintaan daging di tahun ini.

"Sangat mungkin ada kenaikan impor daging sapi sekitar 12,5% mengantisipasi kebutuhan program MBG," kata Teguh kepada Kontan, Kamis (16/1).

Baca Juga: Program MBG Dapat Menyokong Kinerja Charoen Pokphand, Cek Rekomendasi Saham CPIN

Teguh menjelaskan, kuota impor daging untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar 180.000 ton. Sebelumnya, impor daging pada 2024 mencapai 160.000 ton.

Adapun, demi mempersiapkan kebutuhan, Teguh memastikan saat ini masih tersedia pasokan setara 60.000 ton dari feedlot.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, beberapa anggota telah menerima permintaan untuk pemenuhan kebutuhan tahu dan tempe bagi program MBG.

"Peningkatan order ada namun belum signifikan, masih bertahap," ungkap Aip kepada Kontan, Kamis (16/1).

Baca Juga: Awas Program MBG Rawan Korupsi

Aip menjelaskan, saat ini masih terdapat tantangan dari sisi harga kedelai impor. Menurutnya, tren harga terus menanjak dan jika terus berlanjut bisa memberikan tekanan bagi pelaku usaha.

"Dulu Rp 8.000 sekarang naik jadi Rp 9.000 - Rp 10.00) lebih. Dan ini tren untuk naik terus pasti ada. Di sisi lain kami itu menjualnya itu memang betul-betul dengan harga pengrajin," terang Aip.

Selanjutnya: FX Stable, Stocks Jump; Israel Markets Mixed after Post-Ceasefire Rally

Menarik Dibaca: Libido Turun Usai Bersalin? Ini 5 Cara Meningkatkan Gairah Seksual Setelah Melahirkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×