kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelancong melonjak, bus wisata bahagia


Selasa, 31 Oktober 2017 / 10:00 WIB
Pelancong melonjak, bus wisata bahagia


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis wisata yang tengah naik daun membuat sumringah para pebisnis transportasi. Terutama yang berkutat di penyewaan armada wisata. Salah satunya PT Weha Transportasi Indonesia Tbk, pengelola armada wisata White Horse.

Menurut Angreta Chandra, Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia, pihaknya tidak menyangka bila pengguna bis wisata pada tahun ini melonjak dari tahun sebelumnya. Ia lantas menyebut beberapa destinasi yang jadi langganan perusahaan ini, seperti Jakarta, Pangandaran, Cirebon hingga Lampung. "Pertumbuhan agen travel pesat dan transportasi bus jadi salah satu penunjang kegiatan bisnis wisata," katanya kepada KONTAN, Senin (30/10).

Sayang, ia tidak merinci pertumbuhan bisnis dari industri transportasi wisata tersebut. Namun berdasarkan hasil tersebut, pihaknya bakal terus ekspansi bisnis. Seperti menggandeng platform online yang identitasnya belum bisa disebut dalam waktu dekat, yakni bulan November nanti. Sebab saat ini masih dalam tahap pembicaraan.

Yang jelas, layanan online ini bakal menjadi salah satu fitur anyar White Horse untuk bisa menjangkau pasar.  Ekspansi lain yang tidak ketinggalan adalah penambahan armada.
Perusahaan ini berencana akan menambah sebanyak 40 unit bus. Hingga September kemarin sudah ada 29 unit bus anyar. Artinya, masih tersisa 11 unit bus baru lagi sampai akhir tahun ini. "Pasar (wisata) yang membutuhkan bus itu semakin banyak saat ini," tukasnya.

Rencana lain yang sudah masuk agenda adalah memperluas layanan pemesanan bus via online. Layanan yang baru beroperasi September 2016 ini baru bisa berjalan di sekitar Jakarta. Nanti,  akan perusahaan ini perluas ke Bali sampai di akhir tahun ini. Kemudian di kuartal pertama tahun 2018, layanan ini sudah bisa berjalan di Yogyakarta.

Sejatinya, ekspansi tersebut terjadi lantaran kinerja perusahaan ini di kuartal III menhanjikan. Laba perusahaan ini di periode tersebut melonjak hampir lima kali lipat menjadi Rp 72 miliar ketimbang periode serupa tahun lalu yang merugi Rp 19 miliar. Sayang, manajemen emiten berkode WEHA ini tidak merinci pendapatan perusahaan.

Yang pasti, Angreta memproyeksi kinerja di kuartal terakhir tahun ini bakal lebih baik dari kuartal sebelumnya. Sayang, ia tidak merinci target bisnis dari salah satu anak usaha Grup Panorama ini.

Senada dengan pihak White Horse, PT Blue Bird Tbk juga mengatakan besarnya sektor pariwisata turut berdampak ke Blue Bird yang mengelola bisnis Big Bird. "Kontribusi pendapatan Big Bird naik di kuartal ketiga, namun tidak bisa dijabarkan angkanya,” sebut Michael Tene, Head of Investor Relation PT Blue Bird Tbk kepada KONTAN.

Namun Michael tidak merinci soal besaran kontribusi Big Bird bagi pendapatan bisnis Blue Bird di periode tersebut. Bila melihat dari kinerja perusahaan transportasi ini di kuartal III tahun ini, maka pendapatan dari sewa kendaraan (termasuk bagian dari Big Bird) justru turun 6,1% dari Rp 611,39 miliar ke Rp 578,7 miliar.

Meski begitu, manajemen Blue Bird masih optimistis bila bisnis armada Big Bird bakal terus melaju sampai akhir tahun ini. Lantaran  pihaknya bakal mengoptimalkan bisnis wisata lewat armada tersebut.

Menurut Michael pihaknya bakal menambah paket wisata yang menggunakan armada Big Bird. Tapi ia tidak merinci paket wisata tersebut termasuk waktu persis tambahan paket tersebut.
Saat ini paket wisata Big Bird tersebut sudah menjangkau Bandung, Cirebon, Jungleland hingga Yoyakarta. Adapun jumlah armada Big Bird sudah lebih dari 500 bus. Sedangkan armada taksi mencapai 24.000 unit lebih.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×