Reporter: Monika Novena | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pelindo II akan segera menerapkan tarif progresif untuk memaksa pemilik barang memindahkan peti kemas dari dalam pelabuhan. Upaya ini dilakukan oleh Pelindo II menyusul adanya kenaikan traffic di Pelabuhan Tanjung Priok yang kian hari semakin padat.
Menurut RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II, hingga november 2011 ini saja arus peti kemas di Tanjung Priok sudah mencapai 5 juta Teus. Sementara di proyeksi kan hingga akhir tahun akan mencapai 5,8 juta Teus. “Perlu antisipasi sebelum Kalibaru selesai,” kata Lino kepada wartawan.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika besaran tarif progresif yang akan diterapkan itu mencapai 500% untuk memaksa pemilik barang memindahkan peti kemas dari dalam pelabuhan. “Kami ingin peti kemas dipindahkan kan dari pelabuhan begitu urusan di bea cukai sudah selesai,” kata Lino.
Sementara itu juga, Pelindo II juga akan mengantisipasi kepadatan Tanjung Priok dengan melakukan pemindahan kantor-kantor yang ada di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. “Dengan pertumbuhan yang pesat, kita butuh lahan baru yang lebih luas.” Kata Lino lagi.
Cipto Pramono, General Manager PT Pelindo II cabang Tanjung Priok, mengatakan, jika saat ini pihaknya tengah melakukan pembicaraan terkait dengan tarif progresif ini. Menurutnya, tarif inap peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok per hari selama ini berkisar Rp 20.730/ boks.
Seandainya barang lebih dari tiga hari maka akan dikenakan tarif progresif. “Nanti akan disepakati berapa besarannya. Tapi kita ingin segera mungkin agar arus barang di Tanjung Priok ini semakin lancar,” kata Cipto.
Selain itu juga pihaknya sudah menyiapkan opsi agar kelancaran arus barang di dan ke pelabuhan Tanjung Priok semakin lancar. “Kami menerapkan strategi jangka pendek di antaranya dengan melakukan penambahan alat bongkar muat,” Cipto.
Sedangkan Leon Muhammad, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan, masih ada beberapa opsi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kepadatan arus peti kemas di Tanjung Priok. Langkah antisipasi itu dengan melakukan penataan kantor-kantor yang ada di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok.
“Idealnya kantor berada di luar daerah pelabuhan, jadi semua dikeluarkan dari area tersebut sehingga ada tambahan lahan,” kata Leon.
Menurutnya saat ini Pelindo II tengah melakukan negosiasi dengan investor terkait dengan rencana pemindahan kantor-kantor di luar lokasi Pelabuhan Tanjung Priok. “Pilihannya sekitar daerah Banten,” katanya. Mengenai kapan akan dilakukan pemindahan pihaknya tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Pelindo II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News