Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo III) mengklaim mengalami penurunan pada arus peti kemas Internasional di pelabuhan yang dikelolanya akibat penurunan aktivitas ekonomi dan bisnis akibat virus corona (COVID-19).
Vice President Corporate Communication PT Pelindo III, Wilis Aji Wiranata mengatakan, untuk aktivitas di pelabuhan yang dikelolanya, tetap berjalan seperti biasa, khususnya Tanjung Perak tak mengalami kendala berarti. Hanya saja, menurut Wilis sampai dengan Februari 2020 dibanding tahun lalu, untuk volume peti kemas domestik cenderung stabil yaitu 495 ribu Teus atau sama yoy dengan tahun lalu.
Baca Juga: Dampak penyebaran virus corona, 15 kapal pesiar membatalkan kunjungannya ke Bali
Sedangkan untuk volume petikemas internasional mengalami penurunan 3% dengan total 349.000 Teus. Menurutnya total peti kemas di Pelindo III saat ini 884 ribu turun 1,5% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Saat ini Pelindo III terus berupaya untuk mencari terobosan agar perekonomian bertumbuh. Salah satunya adalah penyederhanaan proses bisnis ekspor. Pelindo III juga akan melakukan sejumlah penyederhanaan aturan proses ekspor," ujar Wilis kepada kontan.co.id, Selasa (17/3).
Dalam hal empty inbound, Pelindo III akan menambah masa free time penumpukan peti kemas dari 3 hari menjadi 7 hari. Pelindo III juga memperpanjang waktu eksportir mengambil peti kemas langsung ke terminal. Hal ini diyakini bisa mengefisienkan biaya bagi eksportir hingga 44% dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: PLN siap sinkronkan listrik untuk kebutuhan industri
“Dalam hal early stack untuk kegiatan ekspor, masa penumpukan peti kemas di terminal dari sebelumnya dibatasi hanya 3 hari kini diperpanjang menjadi 5 hari sebelum dimuat ke kapal. Selain itu, terminal juga tidak akan mengenakan biaya untuk permohonan early stack sehingga diharapkan eksportir bisa merasakan efisiensi biaya hingga 65%,” katanya
Wilis berharap, berbagai terobosan baru dalam hal fleksibilitas ekspor di Pelindo III ini bisa segera dimanfaatkan oleh para eksportir, sehingga berdampak juga pada peningkatan aktivitas ekspor mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News