kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelita Samudera Shipping (PSSI) optimis pendapatan tembus US$ 65 juta


Rabu, 05 Desember 2018 / 14:20 WIB
Pelita Samudera Shipping (PSSI) optimis pendapatan tembus US$ 65 juta
ILUSTRASI. Armada kapal PT Pelita Samudera Shipping Tbk


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengaku saat ini bisnis pelayaran miliknya tengah menggeliat, oleh karena itu perusahaan optimis target pendapatan dan laba bersih bisa tercapai. Sampai kuartal III, perusahaan mencatatakan pendapatan US$ 46,84 juta dan laba bersih periode berjalan sebesar US$ 12,09 juta.

Adi Hartadi, Head of Investor Relation PSSI menyampaikan bahwa sejauh ini kinerja perusahaan masih inline dengan target yang dipasang pada akhir tahun. Hal ini karena utilisasi kapal miliknya masih cukup tinggi, ditambah dengan outlook yang masih cukup baik hingga beberapa tahun mendatang.

“Kinerja sampai sekarang belum ada perubahan, jadi kami melihat untuk revenue sendiri bisa US$ 60 juta hingga US$ 65 juta dengan laba bersih diluar penjualan FLF itu US$ 6,5 sampai US$ 7 juta. Kalau dimasukin laba dari gain on sale FLF, laba bersih kami dikisaran US$ 14 juta hingga US$ 14,5 juta,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/12).

Asal tahu saja, perusahaan telah menjual floating loading facility (FLF) kepada PT Maritim Baruto Perkasa dengan nilai US$ 12 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan armada baru, baik untuk jenis kapal induk maupun kapal barge dan tongkang.

Harry Chan, Direktur Komersial dan Operasi PSSI menyampaikan bahwa penjualan FLF merupakan strategi perusahaan untuk lebih fokus ke pasar domestik. Dengan demand batubara yang besar di domestik maka perusahaan lebih memilih untuk mendiversifikasikan aset tersebut kepada jenis kapal induk maupun barge dan tongkang.

“Supply domestik terutama untuk power plant yang dibangun itu kan 20 tahun ke depan akan besar, pemerintah pasti akan kurangi ekspor dalam 3-5 tahun ke depan. Jadi buat apa kami punya FLF karena ekspornya akan menurun kan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×