Reporter: Aprillia Ika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ada banyak cara untuk melepas stress di tengah padatnya kesibukan kota metropolitan. Salah satunya adalah memancing di kolam air tawar.
Tak perlu repot menyewa yacht, pemancing hanya tinggal datang ke tempat pemancingan terdekat. Misalnya saja ke pemancingan Lobak di Pondok Cabe. Dijamin, stress bertumbuk bakalan reda melihat kelebatan ikan di sana.
Walau kecil, tapi pemancingan yang satu ini selalu ramai dikunjungi orang. Tak heran, rezeki pemancingan bergulir di kolam ini. Pemilik pemancingan ini adalah Muhammad Thamrin dan sang ayah.
Praktis sejak tahun 2000 silam, pegawai bank swasta ini sudah berupaya menambah penghasilan dengan mendirikan tempat pemancingan. Awalnya hanya iseng belaka. Namun sejak tahun 2008, Thamrin serius membuka iklan bagi kolam pemancingannya. "Modalnya nyaris tidak ada, karena tanah yang digunakan tanah pekarangan," kenang Thamrin.
Kolam pemancingan Lobak sendiri berukuran kecil. Hanya 25 meter kali 22 meter dengan kedalaman semeter. Sementara ikan yang ditawarkan adalah ikan mas.
Dalam sehari, Thamrin mampu mengantongi omzet lebih dari Rp 675.000. Pasalnya, rata-rata 25 lapak pemancingan dari 28 lapak yang tersedia selalu terisi. Sementara harga tiket hari Senin sampai Kamis, dan Sabtu Rp 27.000 per pemancing.
Setiap hari, Thamrin harus mengisi kolamnya dengan 30 kilo ikan mas yang dibelinya dari pedagang ikan di Sawangan. Harga per kilo ikan mas Rp 20.000. Praktis, dalam sehari Thamrin harus merogoh kocek Rp 600.000.
Lantaran margin sedikit, saban minggu Thamrin mengadakan perlombaan mancing. Harga tiketnya Rp 60.000 per pemancing. Sementara hadiah yang diperebutkan antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000 untuk pemancing yang berhasil memancing ikan terberat. "Kalau hari minggu, 28 lapak saya pasti penuh," ujar Thamrin senang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News