kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangkit Jawa 9 dan 10 Akan Mengadopsi Amonia Dan Hidrogen Hijau


Jumat, 08 September 2023 / 11:55 WIB
Pembangkit Jawa 9 dan 10 Akan Mengadopsi Amonia Dan Hidrogen Hijau
ILUSTRASI. PT Indo Raya Tenaga (IRT)?menjalin kerjasama dengan Doosan Enerbility untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan di PLTU Jawa 9 dan 10.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembangkit litrik, PT Indo Raya Tenaga (IRT) menjalin kerjasama dengan Doosan Enerbility untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang akan digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan 10.

Keduanya telah meneken nota kesepahaman kerjasama pada rangkaian pertemuan Meja Bundar Bisnis KTT Asean, Kamis (7/9). Penandatangan itu disaksikan oleh pemerintah kedua negara, Indonesia dan Korea Selatan.

Melalui kerjasama tersebut, PLTU Jawa 9 dan 10 akan dikembangkan menjadi pembangkit hybrid pertama yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau dalam proses produksinya.  

Peter Wijaya, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga mengatakan, PLTU Jawa 9 dan 10 menginisiasikan green ammonia karena menjadi satu-satunya pembangkit yang menggunakan teknlologi ultra selective catalytic reduction (USCR) di Indonesia. 

"Dengan adanya teknologi itu, Jawa 9 dan 10 bisa dianggap sebagai power plant hybrid yang menjadikan amonia sebagai bahan bakar hingga 60%. Hal itu sudah di-review dengan PLN engineering dan hasilnya memuaskan,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (8/9).

Peter menjelaskan, keduanya akan melakukan studi bersama untuk mengembangkan roadmap dan perencanaan atas permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia. Sebab, saat ini belum ada pembangkit yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau secara komersial.

Baca Juga: Pemerintah Susun Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Jangka Panjang

Namun, hasil kajian ulang yang sudah dilakukan dengan pemangku kepentingan di Korea menyimpulkan bahwa boiler pada pembangkit berteknologi SCR ini memang bisa menggunakan amonia hijau dan hidrogan hijau sampai 60% dari materi energi yang dipakai guna produksi listriknya. Kajian itu dilakukan bersama dengan Korea Electric Power Corporation Research Institute, Korea Midland Power Co. Ltd (Kimipo), dan  Doosan.

Peter bilang, kesepakatan itu merupakan upaya ekstra manajemen Jawa 9 & 10, untuk memperluas kapabilitasnya sebagai pembangkit hybrid sekaligus menjawab tantangan dalam menciptakan permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia. 

"Ini juga menegaskan keseriusan dalam mengembangkan pasar amonia hijau dan hidrogen hijau di Indonesia ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Shin Dongkyu, Vice President Doosan Power mengatakan, pihaknya selama ini mengembangkan beragam inovasi teknologi maju yang bertujuan menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mendukung tercapainya net zero emission.

“Senantiasa kami berupaya menciptakan produk berteknologi tinggi yang ramah lingkungan,” katanya.

Sebelumnya, IRT bersama PLN Enjiniring juga bersepakat melakukan studi untuk maksimalkan penggunaan amonia hijau untuk kemungkinan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit Jawa 9 & 10. Kesepakatan dimanifestasikan dalam MoU di dalam agenda KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.  

Amonia hijau dan hidrogen hijau merupakan  bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses produksi dan penggunaannya. Penggunaan keduanya merupakan salah satu solusi transisi energi yang sudah mulai diadaptasi oleh negara-negara maju untuk bahan bakar pembangkit listrik dan kendaraan bertenaga listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×