Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan pembatalan layanan ibadah haji tahun 2020 setelah belum mendapat kepastian kebijakan dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Kebijakan pembatalan layanan haji 2020 memang mengecewakan ratusan ribu jemaah haji yang sudah dijadwalkan berangkat tahun ini. Namun pelaksanaan haji sangat bergantung dengan kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
SelainĀ merugikan calon jemaah haji, maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga merana karena pembatalan layanan haji tahun 2020.
Padahal pada Januari 2020 lalu, pemerintah sudah menetapkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), bersama dengan 3 maskapai lainnya yakni Saudi Arabia Airlines, Citilink, dan Flynas sebagai operator penerbangan jamaah haji Indonesia tahun 2020.
Baca juga: Pemerintah batalkan penyelenggaran Haji 2020, bisakah dana pelunasan haji ditarik?
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dipastikan tidak mengantongi pendapatan dari penerbangan haji.
Berkaca dari laporan keuangan tahun 2019, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memperoleh pendapatan dari layanan penerbangan haji sebesar US$ 234,27 juta.
Dengan kurs rupiah hari ini Rp 14.502 per dollar Amerika Serikat (AS), jumlah pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang hilang akibat pembatalan haji 2020 mencapai Rp 3,4 triliun.
Pendapatan penerbangan haji PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun 2019 meningkat sekitar 15% dari tahun 2018 yang hanya US$ 206,06 juta.
Kondisi ini jelas memukul keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Baca juga: Menag: Pembatalan ibadah haji 2020 bukan yang pertama dalam sejarah
Pasalnya, pandemi virus corona juga menyebabkan layanan penerbangan reguler PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terganggu.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia Rabu (22/4/2020), manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sudah memprediksi tidak akan ada penerbangan haji tahun ini.
Mereka punĀ mengakui pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada kuartal II 2020 bakal semakin terpuruk.
Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memprediksi pendapatan perusahaan pada kuartal I 2020 diperkirakan turun 33% year on year (yoy) karena penghentian penerbangan umrah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News