kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan terakhir, Garuda terbang sendirian, ini hasilnya


Senin, 01 Juni 2020 / 20:21 WIB
Sepekan terakhir, Garuda terbang sendirian, ini hasilnya
ILUSTRASI. Dua pramugari Garuda Indonesia berpose sebelum memulai keberangkatan penerbangan perdana Maskapai Garuda Indonesia rute Palembang-Padang, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Jumat (31/8). Maskapai Garuda membuka penerbangan rute Pale


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terbang sendirian sekitar sepekan terakhir, karena kompetitor memilih mengandangkan pesawatnya di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Lion Air Group yang sempat beroperasi mulai pertengahan Mei 2020, kembali memarkir pesawatnya sejak 25 Mei hingga 31 Mei dengan alasan banyak penumpang tidak siap dengan ketatnya persyaratan penerbangan.

Air Asia malah baru akan memulai penerbangannya pada Juni ini sejak berhenti beroperasi akibat PSBB.

Anak usaha Garuda Indonesia, Citilink juga berhenti beroperasi pada pekan ketiga dan keempat Mei.

Tanpa kompetitor, penerbangan pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pun laris. Hanya saja, pembatasan jumlah penumpang sebesar 50% dari kapasitas angkut akibat PSBB menyebabkan jumlah penumpang yang diangkut tak banyak.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra menyatakan, rute penerbangan yang laris antara lain dari Jakarta ke Balikpapan, Makassar dan Medan.

"Pada rute penerbangan tersebut rata rata kami melayani antara dari 2-3 penerbangan walaupun secara tren frekuensi tetap bergerak dinamis sesuai dengan kondisi market," kata Irfan, kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Meski demikian, Irfan mengaku jumlah penumpang di setiap rute selalu sesuai aturan, yakni tidak melebihi 50% dari kapasitas penumpang. Ini sesuain dengan aturan penerbangan selama PSBB.

Baca Juga: Ini dokumen yang wajib dipenuhi selama pembatasan penerbangan di Angkasa Pura II

Namun Irfan tak merinci jumlah penumpang yang diangkut selama sepekan terakhir.

Menurut irfan, pembatasan operasi penerbangan tidak dapat dipungkiri menekan kinerja perusahaan saat ini.

Namun demikian, pada masa pandemi ini, fokus Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan adalah guna memastikan konektivitas dan tentunya melayani masyarakat yang harus/berkepentingan untuk bepergian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

"Adalah kewajiban Garuda Indonesia sebagai National Flag Carrier untuk berperan aktif di garda terdepan dalam melayani kebutuhan penerbangan masyarakat Indonesia dalam masa pembatasan ini serta juga mendukung pergerakan perekonomian Nasional," ujarnya.

Garuda juga telah bersiap diri untuk dapat menjalankan upaya strategis lainnya pada masa new normal dan saat pandemi ini dapat teratasi.

"Komitmen kami pada masa pandemi ini adalah untuk senantiasa mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang dengan berlandaskan protokol kesehatan yang dilaksanakan secara konsisten," tegas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×