kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pembatasan ekspor tak halangi Kirana Megatara


Rabu, 03 Januari 2018 / 16:43 WIB
Pembatasan ekspor tak halangi Kirana Megatara


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kirana Megatara Tbk akan memenuhi komitmen kontrak penjualan karet meski terdapat pembatasan ekspor. International Tripartite Rubber Council (ITRC) resmi menerapkan pembatasan ekspor atau Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) hingga 31 Maret 2018.

"Target ekspor PT Kirana Megatara akan disesuaikan, tetapi juga akan penuhi komitmen kontrak penjualan kepada pembeli," ujar Direktur Kirana Megatara, Daniel Tirta Kristiadi kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).

Selama ini penjualan karet emiten berkode saham KMTR mayoritas digunakan untuk pasar ekspor. Sebesar 90% produksi karet KMTR digunakan untuk pasar ekspor.

Daniel bilang pembeli mayoritas pembeli merupakan produsen ban dunia. Pabrik ban tersebut mayoritas berada di Amerika, Jepang, dan Eropa.

Pabrik ban masih belum berkembang besar di Indonesia. Sedangkan industri pengguna karet lainnya tidak memiliki kebutuhan karet sebanyak pabrik ban.

Meski begitu KMTR tetap mendukung penerapan kebijakan AETS. Hal itu diungkapkan karena dapat meningkatkan harga karet.

Meski begitu, Daniel meminta agar Vietnam serta negara produsen aret lainnya ikut disertakan dalam penerapan AETS. "Program AETS ini perlu diikuti juga oleh Vietnam dan beberapa negara penghasil karet yang baru agar lebih efektif," terang Daniel.

Asal tahu saja saat ini ekspor karet negara yang tergabung dalam ITRC yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia menguasai 73% dari total ekspor seluruh dunia. Bila ditambah dengan Vietnam angka tersebut naik menjadi 85%.

AETS juga dinilai Daniel tidak dapat menjadi solusi jangka panjang. Daniel menekankan kebutuhan peremajaan pohon karet menjadi poin penting dalam peningkatan pendapatan.

Sebelumnya ITRC telah memutuskan akan melakukan pembatasan ekspor sebesar 350.000 ton. Indonesia mendapat kuota pembatasan sebesar 95.190 ton. Sementara itu Thailand mendapat pembatasan sebesar 234.810 ton dan Malaysia sebesar 20.000 ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×