Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) mencatatkan kenaikan volume produksi karet pada kuartal 3 tahun 2017.
"Kenaikan produksi karet periode Januari hingga September 2017 lebih dari 10%," ujar Direktur Kirana Megatara, Daniel Tirta Kristiadi kepada KONTAN, Rabu (1/11).
Daniel bilang produksi karet KMTR tercatat sekitar 400.000 ton. Angka tersebut dinilai Daniel masih sesuai dengan target yang dipasang oleh KMTR.
Kenaikan produksi dinilai akibat perbaikan harga karet. Perbaikan harga tersebut berdampak kepada ketertarikan petani karet untuk melakukan produksi. Daniel bilang pada tahun sebelumnya, saat kuartal 1 harga rendah sehingga produksi ikut turun.
Saat ini harga karet sudah lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Harga saat ini lebih baik dari tahun lalu walaupun masih belum mencapai harga yang remunerative bagi petani kita," terang Daniel.
Saat ini harga karet masih berada pada kisaran US$ 1,5 per kilogram (kg). Sentara tahun 2016, harga karet hanya sebesar US$ 1 per kg. Namun, harga remunerative menurut Daniel berkisar pada angka US$ 1,7 per kg.
Harga tinggi akan berdampak pada pendapatan petani karet. Pendapatan tersebut akan meningkatkan minat menanam petani karet sehingga keberlangsungan bahan baku dapat terjaga.
Meski begitu diperlukan bantuan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri karet. Hal itu bisa dilakukan dengan intensifikasi program peremajaan karet. Selain itu juga dapat dilakukan bantuan kredit kepada petani karet.
Saat ini harga karet internasional cenderung tertekan. Meski lebih baik dari tahun lalu, aksi spekulasi di beberapa bursa komoditas dunia membuat harga tertekan.
Selain itu industri karet diakui Daniel juga menunggu kinerja ekonomi China dan beberapa negara lain. Daniel bilang China merupakan konsumen terbesar komoditas karet. Hal itu dapat mempengaruhi permintaan terhadap komoditas karet.
KMTR menargetkan produksi karet hingga akhir tahun 2017 sebesar 500.000 ton. Angka tersebut tidak banyak bertambah dari pencapaian kuartal 3.
Daniel bilang faktor cuaca dan harga internasional membuat pasokan bahan baku terbatas. "Kuartal 4 ini mungkin agak stagnan atau cenderung turun karena curah hujan tinggi dan masih rendahnya harga karet internasional," jelas Daniel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News