kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Pembeli dari AS Pesan Tekstil Lokal Senilai US$ 300 Juta


Selasa, 23 Juni 2009 / 06:53 WIB
Pembeli dari AS Pesan Tekstil Lokal Senilai US$ 300 Juta


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kunjungan sejumlah pembeli tekstil dan produk tekstil (TPT) asal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia pada 1 Juni-6 juni lalu membawa berkah buat para pengusaha. Sebab, sembari berkunjung, mereka juga memesan produk senilai US$ 300 juta. Mereka banyak membeli produk untuk bayi, blus, dan celana panjang.

Menurut Ade Sudrajat, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), pesanan itu dapat menyelamatkan kinerja ekspor tekstil tahun ini.

Awal tahun lalu, karena krisis, pengusaha sempat pesimistis dan memperkirakan ekspor tekstil akan turun dibanding tahun lalu. “Adanya pembelian ini membuat kami yakin ekspor tekstil pada 2009 akan sama dengan pencapaian tahun lalu,” katanya. Di saat krisis seperti saat ini, imbuh Ade, menyamai kinerja tahun lalu saja sudah bagus.

Di 2008, total ekspor TPT Indonesia mencapai US$ 10,8 miliar. Hampir 40%-nya, atau senilai US$ 4,24 miliar, masuk ke pasar AS. Nilai ekspor ini hanya naik sekitar US$ 30 juta dari nilai ekspor 2007 yang sebesar US$ 4,21 miliar.

Dengan ekspor US$ 4,24 miliar itu, Indonesia tercatat sebagai eksportir terbesar kelima ke AS. Posisi ini masih kalah dari Vietnam yang menduduki peringkat ketiga.

Asal Anda tahu, ekspor TPT Vietnam ke Amerika tahun lalu mencapai US$ 5,425 miliar. “Ini tentu kurang menggembirakan mengingat Vietnam baru pulih dari perang,” ujar Ade.

Ade menjelaskan, secara volume, ekspor TPT tahun ini sebenarnya ada potensi meningkat. Tapi, nilai ekspor tak otomatis naik. Sebab, harga produk terus turun seiring anjloknya daya beli warga AS. Para buyer rata-rata minta diskon sekitar 10%. “Setelah negosiasi, produsen kita setuju memberikan potongan harga maksimum 6%,” kata Ade.

Mesin AFSA mulai bekerja

Selain bertemu produsen nasional, pembeli yang tergabung dalam Cotton Council International (CCI) itu juga memenuhi undangan ASEAN Federation Textile (Aftex). Asosiasi industry tekstil negara-negara ASEAN ini mensosialisasikan integrasi produksi tekstil ASEAN atawa ASEAN Full Service Alliance (AFSA) ke rombongan CCI.

AFSA merupakan organisasi baru yang dirintis oleh Indonesia, Thailand, dan Vietnam sejak awal tahun lalu. Salah satu fungsi aliansi ini menjalin kontak langsung dengan para pembeli. Nah, negosiasi dengan CCI merupakan salah satu kerja konkret AFSA.

Sebagian pembeli yang ikut dalam rombongan CCI adalah perusahaan pemegang merek besar dunia. Sebut saja Ann Taylor, Benetton, Debenhams, Marks & Spencer, Mango, Escada, dan Hanes.

“Tujuan dari kedatangan kami ini untuk menjembatani pengusaha ritel dan pemegang merek dunia untuk bertemu dan memulai hubungan perdagangan antara konsumen di Amerika Serikat dengan produsen di Indonesia, Vietnam, dan Thailand,” kata Presiden CCI Clyde T. Sharp beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×