kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembelian Mobil Listrik Diprediksi Meningkat pada Tahun 2022, Berikut Pendorongnya


Senin, 10 Januari 2022 / 07:45 WIB
Pembelian Mobil Listrik Diprediksi Meningkat pada Tahun 2022, Berikut Pendorongnya


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi mobil listrik di Indonesia tahun ini diprediksikan akan meningkat. Sejumlah produsen mobil listrik telah mengambil ancang-ancang untuk memasarkan produknya di Indonesia.

Pengamat otomotif Bebin Djuana mengungkapkan, tahun 2022 akan sangat menarik untuk dicermati. Peningkatan pembelian terhadap mobil listrik akan terasa sekali. 
Hal tersebut karena setiap merek akan berlomba mengeluarkan produknya, baik itu produk jenis Electric Vehicle (EV) ataupun Hybrid.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, terdapat peningkatan populasi kendaraan listrik di Indonesia. Saat ini jumlahnya sudah sekitar 14.400 unit. 

Per November 2021, telah terpasang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berdiri di 185 lokasi seluruh Indonesia serta 266 Stasiun Penukaran Baterai Kendaran Listrik Umum (SPBKLU) di 100 lokasi.

Menanggapi terkait kesiapan elektrifikasi dan infrastruktur pendukung untuk mobil listrik seperti SPKLU yang tersedia, Bebin menilai, dengan ketersediaan stasiun pengisian tersebut masih sejalan dengan pertumbuhan mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: Tekan Harga, Gaikindo Ingin Bahan Baku Kendaraan Listrik Bisa Diproduksi di Indonesia

“Ketersediaan charging station sudah cukup memadai di sepanjang tahun 2021. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya keluhan para pengguna mobil listrik yang harus mengantri panjang pada stasiun pengisian baterai,” ujar Bebin kepada Kontan.co.id, Minggu (9/1).

Selain itu, Bebin menambahkan peningkatan pembelian mobil listrik ini dipengaruhi pula oleh  kejelasan ketentuan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang berlaku bagi mobil listrik. 
Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 74 tahun 2021 tentang perubahan atas PP 73 tahun 2019 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah.

Terkait nama-nama besar yang akan hadir dalam persaingan mobil listrik di Indonesia, Bebin menjelaskan bahwa hal tersebut tinggal tunggu waktu saja. Tentunya masing-masing produsen tidak ingin ketinggalan dalam persaingan industri mobil listrik.

Salah satu produsen mobil listrik yang telah dipastikan akan memulai proses produksi pada semester 1 tahun ini adalah Hyundai dengan jenis Ioniq 5. "Selain itu, ada Audi dan Volkswagen yang diprediksi akan merajai pasar mobil listrik Indonesia di tahun 2022," terang Bebin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×