Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat adanya peluang yang cukup bagus pada implementasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto berujar, dengan peluang yang bagus itu, dia berharap kehadiran kendaraan battery electric vehicle (BEV) bisa menjangkau daya beli masyarakat di Indonesia
“Seperti di ketahui, kendala utama adalah harga kendaraan listrik yang masih relatif mahal. Karena terlihat daya beli masyarakat Indonesia masih di mobil-mobil dengan harga Rp 250 juta ke bawah, sedangkan mobil-mobil EV yang paling murah masih diatas Rp 600 juta,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (9/1).
Baca Juga: Lama Bungkam Soal Streetscooter Jerman, MIND ID kIni Bersuara Setelah Akuisisi Batal
Di tambah lagi, baterai pada kendaraan listrik juga merupakan salah satu bahan baku utama komponen termahal dari kendaraan listrik.
Untuk itu, Gaikindo berharap, nantinya komponen-komponen BEV dapat diproduksi di dalam negeri. Adapun para produsen baterai kendaraan listrik tanah air diharapkan bisa bekerjasama dengan para agen pemegang merek (APM) tanah air. Seperti misalnya untuk kebutuhan men-supply baterai mobil listrik tersebut.
“Sehingga harga produksi baterai bisa ditekan dan di disisi lain diharapkan agar pendapatan per kapita masyarakat Indonesia bisa meningkat pesat,” ujarnya.
Sehingga ketika nantinya Indonesia sudah bisa memproduksi baterai mobil listrik sendiri, Gaikindo berharap harga jual kendaraan listrik dapat dipatok lebih murah sesuai daya beli masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Sebut Peluang IBC Mengakuisisi StreetScooter Sudah Tertutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News