kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Pemberian Insentif Bisa Buka Jalan Bagi RI Menjadi Basis Produksi Mobil Elektrifikasi


Jumat, 31 Januari 2025 / 08:02 WIB
Pemberian Insentif Bisa Buka Jalan Bagi RI Menjadi Basis Produksi Mobil Elektrifikasi
ILUSTRASI. Ekspor Mobil Toyota Yaris Cross.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri otomotif Tanah Air, bahkan Pemerintah pun menggulirkan berbagai insentif sebagai angin segar untuk memacu penjualan domestik dan ekspor kendaraan produksi dalam negeri.

Tujuannya, agar dapat menguatkan peran Indonesia sebagai basis produksi kendaraan global, hingga menjadikan industri otomotif nasional sebagai ekosistem kendaraan elektrifikasi.

Melalui pemberian insentif kendaraan hybrid berupa diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid yang diproduksi di dalam negeri, diharapkan kinerja industri otomotif nasional baik domestik dan ekspor tetap menjadi salah satu kontributor neraca dagang yang positif.

Berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari – Desember 2024 Toyota Indonesia mencatatkan kinerja ekspor sebesar 276.089 unit kendaraan T-brand. Angka ini terkoreksi sebesar 5% dari pencapaian ekspor di periode yang sama di tahun 2023 sebesar 290.772 unit.

Baca Juga: Kinerja Ekspor Mobil Nasional Melambat, Ini Sebabnya

Berkat berbagai dukungan dari pemerintah, masyarakat, stakeholder, serta peran rantai pasok industri otomotif nasional yang kuat dari hulu dan hilir, selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2019 hingga 2024, Toyota Indonesia secara konsisten menyumbangkan sekitar 61% dari total CBU ekspor Indonesia.

Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs).

“Konsistensi kinerja ekspor tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah diraih mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM)," ujar Nandi Julyanto Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam keterangannya, Kamis (30/1).

Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, dia bilang Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui performa ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi untuk mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Tambah Dua Bengkel Siaga 24 Jam di Awal Tahun 2025

"Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” kata dia.

Meskipun kinerja ekspor otomotif nasional mengalami koreksi, namun di sepanjang tahun 2024 permintaan model elektrifikasi melonjak hingga lebih dari 100%. Kendaraan elektrifikasi buatan SDM dalam negeri disebut Nandi, memberikan andil kinerja ekspor otomotif nasional sebesar 18.553 unit.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×