kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembiayaan SMI di Indonesia timur seret


Rabu, 07 Mei 2014 / 21:22 WIB
Pembiayaan SMI di Indonesia timur seret
ILUSTRASI. Manfaat buah buni untuk kesehatan.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ke wilayah Indonesia Timur masih terkendala karena pengajuan proyek yang masih sedikit. Menurutnya pihak swasta masih enggan membiayai pembangunan infrastruktur di daerah Indonesia Timur.

"Dari data kami mungkin hanya 11% pembiayaan kami untuk wilayah di Indonesia Timur, selebihnya yaitu 80% lebih masih di Indonesia Barat seperti Pulau Jawa, dan Sumatera," kata Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, usai paparan publik di Jakarta, Rabu (7/5).

Ia menjelaskan bahwa sangat sedikit sekali perusahaan swasta yang berniat membangun listrik ataupun jalan untuk membangun infrastruktur di Indonesia Timur. Termasuk yang meminta pendanaan melalui SMI. Sehingga diperlukan dukungan pihak pemerintah.

"Pemerintah harus terlibat dalam proyek tersebut, susah jika swasta tidak mau melakukan proyek tersebut, pada umumnya mereka (swasta) enggan masuk ke wilayah tersebut, dan mereka juga enggan menghitung resiko keuntungannya," katanya.

Pembiayaan SMI sudah mencapai Rp 4,54 triliun pada Desember 2013. Pada tahun ini, SMI menargetkan komitmen pembiayaan sekitar Rp 5,5 triliun atau naik 22,8 persen dari target tahun lalu sebesar Rp 4,47 triliun.

Adapun, perseroan tengah menyiapkan persiapan proyek kerja sama pemerintah-swasta (KPS) yang difasilitasi perseroan seperti sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan senilai Rp 2 triliun, kereta api Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp 20 triliun, dan pengelolaan sampah di Batam dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun. (Arif Wicaksono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×