kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pembiayaan SMI di Indonesia timur seret


Rabu, 07 Mei 2014 / 21:22 WIB
Pembiayaan SMI di Indonesia timur seret
ILUSTRASI. Manfaat buah buni untuk kesehatan.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ke wilayah Indonesia Timur masih terkendala karena pengajuan proyek yang masih sedikit. Menurutnya pihak swasta masih enggan membiayai pembangunan infrastruktur di daerah Indonesia Timur.

"Dari data kami mungkin hanya 11% pembiayaan kami untuk wilayah di Indonesia Timur, selebihnya yaitu 80% lebih masih di Indonesia Barat seperti Pulau Jawa, dan Sumatera," kata Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, usai paparan publik di Jakarta, Rabu (7/5).

Ia menjelaskan bahwa sangat sedikit sekali perusahaan swasta yang berniat membangun listrik ataupun jalan untuk membangun infrastruktur di Indonesia Timur. Termasuk yang meminta pendanaan melalui SMI. Sehingga diperlukan dukungan pihak pemerintah.

"Pemerintah harus terlibat dalam proyek tersebut, susah jika swasta tidak mau melakukan proyek tersebut, pada umumnya mereka (swasta) enggan masuk ke wilayah tersebut, dan mereka juga enggan menghitung resiko keuntungannya," katanya.

Pembiayaan SMI sudah mencapai Rp 4,54 triliun pada Desember 2013. Pada tahun ini, SMI menargetkan komitmen pembiayaan sekitar Rp 5,5 triliun atau naik 22,8 persen dari target tahun lalu sebesar Rp 4,47 triliun.

Adapun, perseroan tengah menyiapkan persiapan proyek kerja sama pemerintah-swasta (KPS) yang difasilitasi perseroan seperti sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan senilai Rp 2 triliun, kereta api Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp 20 triliun, dan pengelolaan sampah di Batam dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun. (Arif Wicaksono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×