kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Pemerintah Berencana Stop Ekspor Gas


Selasa, 21 Januari 2025 / 07:25 WIB
Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Pemerintah Berencana Stop Ekspor Gas
ILUSTRASI. Bahlil Lahadalia mengungkapkan, rencana pemerintah menghentikan ekspor gas Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri . REUTERS/Issei Kato/File Photo


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SUMEDANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan, rencana pemerintah untuk menghentikan ekspor gas Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat.

Bahlil menerangkan, pada tahun 2025, kebutuhan gas nasional diproyeksikan akan mencapai 1.471 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) untuk mendukung target 71% bauran energi terbarukan. Angka ini diprediksi terus meningkat hingga mencapai 2.659 BBTUD pada tahun 2034.

“Proyeksi ini menunjukkan adanya kenaikan kebutuhan di berbagai sektor regional,” kata Bahlil dalam sambutan Peresmian PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).

Baca Juga: Bahlil Beri Sinyal 7 Sektor Industri Masih Lanjut Terima HGBT pada Tahun 2025

Bahlil menegaskan pemerintah akan memprioritaskan pemanfaatan gas domestik untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, termasuk untuk mendukung program hilirisasi industri.

Menurut Bahlil, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tidak bergantung pada impor energi dan lebih fokus pada kemandirian energi.

“Kami meminta izin dalam perencanaan ke depan, seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia akan kami prioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. Jika kebutuhan domestik belum terpenuhi, maka kami tidak akan mengizinkan ekspor gas,” tegasnya.

Bahlil juga mengakui kebijakan ini mungkin menimbulkan reaksi dari negara-negara lain yang selama ini menjadi konsumen gas Indonesia. Namun, Bahlil menegaskan langkah ini merupakan upaya strategis untuk menjamin keberlanjutan pasokan energi dalam negeri.

Baca Juga: Masuk Program Satgas Hilirisasi, Pabrik Metanol untuk Biodiesel Bakal Digarap Swasta

“Orientasi kita sekarang harus memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kalau kebutuhan dalam negeri sudah cukup, barulah kita akan membuka peluang untuk ekspor,” pungkasnya.

Asal tahu, Indonesia merupakan salah satu eksportir gas, khususnya dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas) dan sebagian gas pipa. Sebagai produsen gas alam yang besar, Indonesia mengekspor gas ke beberapa negara di Asia dan belahan dunia lainnya.

Selanjutnya: Trump Dikecam Keras, Peluncuran Memecoin Diduga Hanya untuk Kepentingan Pribadi

Menarik Dibaca: Ringkasan Episode 1-8 Xo, Kitty Lengkap dengan Link Nonton di Netflix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×