kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.585.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.365   5,00   0,03%
  • IDX 7.171   16,08   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   2,49   0,24%
  • LQ45 834   1,35   0,16%
  • ISSI 214   0,05   0,02%
  • IDX30 430   1,01   0,24%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 121   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,74   -0,59%
  • IDXQ30 141   -0,35   -0,25%

Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Pemerintah Berencana Stop Ekspor Gas


Senin, 20 Januari 2025 / 15:18 WIB
Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Pemerintah Berencana Stop Ekspor Gas
ILUSTRASI. Bahlil Lahadalia mengungkapkan, rencana pemerintah menghentikan ekspor gas Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri . REUTERS/Issei Kato/File Photo


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SUMEDANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan, rencana pemerintah untuk menghentikan ekspor gas Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat.

Bahlil menerangkan, pada tahun 2025, kebutuhan gas nasional diproyeksikan akan mencapai 1.471 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) untuk mendukung target 71% bauran energi terbarukan. Angka ini diprediksi terus meningkat hingga mencapai 2.659 BBTUD pada tahun 2034.

“Proyeksi ini menunjukkan adanya kenaikan kebutuhan di berbagai sektor regional,” kata Bahlil dalam sambutan Peresmian PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).

Baca Juga: Bahlil Beri Sinyal 7 Sektor Industri Masih Lanjut Terima HGBT pada Tahun 2025

Bahlil menegaskan pemerintah akan memprioritaskan pemanfaatan gas domestik untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, termasuk untuk mendukung program hilirisasi industri.

Menurut Bahlil, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tidak bergantung pada impor energi dan lebih fokus pada kemandirian energi.

“Kami meminta izin dalam perencanaan ke depan, seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia akan kami prioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. Jika kebutuhan domestik belum terpenuhi, maka kami tidak akan mengizinkan ekspor gas,” tegasnya.

Bahlil juga mengakui kebijakan ini mungkin menimbulkan reaksi dari negara-negara lain yang selama ini menjadi konsumen gas Indonesia. Namun, Bahlil menegaskan langkah ini merupakan upaya strategis untuk menjamin keberlanjutan pasokan energi dalam negeri.

Baca Juga: Masuk Program Satgas Hilirisasi, Pabrik Metanol untuk Biodiesel Bakal Digarap Swasta

“Orientasi kita sekarang harus memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kalau kebutuhan dalam negeri sudah cukup, barulah kita akan membuka peluang untuk ekspor,” pungkasnya.

Asal tahu, Indonesia merupakan salah satu eksportir gas, khususnya dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas) dan sebagian gas pipa. Sebagai produsen gas alam yang besar, Indonesia mengekspor gas ke beberapa negara di Asia dan belahan dunia lainnya.

Selanjutnya: 100 Hari Pertama, Prabowo Lebih Baik Dari Jokowi, Tapi Sejumlah Menteri Bermasalah

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Carnaval Ice Cream 16-31 Januari 2025, Cornetto-Aice Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×