kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Pemerintah Bahas Revisi Anggaran Program Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis


Rabu, 24 Juli 2024 / 15:50 WIB
Pemerintah Bahas Revisi Anggaran Program Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis
ILUSTRASI. Warga penerima manfaat memperlihatkan alat memasak listrik berupa rice cooker yang dibagikan gratis di Jakarta, Senin (8/1/2024). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pelaksanaan program alat memasak listrik (AML) atau program pembaguan rice cooker gratis tahun 2024 masih menanti revisi anggaran.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, alokasi anggaran untuk program AML atau pembagian rice cooker gratis ditahun 2024 ini masih dalam tahapan revisi anggaran.

“Nantinya ini akan menjadi dasar dimulainya pelaksanaan kegiatan. (Saat ini) belum dimulai dan belum ada serapan anggaran,” kata Jisman kepada Kontan, Rabu (24/7).

Program pembagian rice cooker gratis tahun 2024 semula diproyeksikan menelan anggaran Rp 85 miliar dengan target 157.000 unit.

Baca Juga: Meleset dari Target, Realisasi Program Pembagian Rice Cooker Gratis Hanya 68,5%

Jisman menjelaskan, sasaran penerima manfaat untuk program pembagian rice cooker gratis tahun ini masih sama seperti tahun 2023 lalu.

“Calon penerima pembagian rice cooker gratis ditujukan kepada pelanggan PLN Pusat dan PLN Batam dengan daya 450 VA, 900 VA dan 1300 VA dimana calon penerima diusulkan dan divalidasi kepala desa,” imbuh Jisman.

Realisasi program pembagian rice cooker gratis mencapai 342.621 rumah tangga pada tahun 2023, atau 68,5% dari target penerima sebanyak 500.000 rumah tangga.

Realisasi penyaluran tersebut menyerap anggaran sebesar Rp 176 miliar dari pagu awal Rp 322 miliar. Belum terserapnya seluruh anggaran tersebut disebabkan, jumlah pengadaan AML lebih sedikit dari target serta harga satuan rata-rata AML dan biaya pengiriman lebih rendah dari Rencana Anggaran Belanja (RAB).

Selanjutnya: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Poin Penting yang Wajib Ada di CV Lamaran Kerja

Menarik Dibaca: Dukung Nasabah Bisnis, Bank Mandiri Gelar Kembali Program Kongsi-Kongsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×