Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Acara yang mengusung tema “Power to the Islands! Making Indonesia the Global Leader in Decentralised Power Generation and Green Energy Innovation” ini turut menghadirkan sejumlah pelaku usaha terkait bagi dari BUMN maupun swasta serta stakeholder terkait lainnya.
PT Pan Brothers, PT Shell Indonesia, dan PT Suryacipta Swadaya membacakan komitmennya dalam mendukung penggunaan energi terbarukan serta inisiatif pembangunan rendah karbon lainnya.
PT Pan Brothers berkomitmen untuk menggunakan pasokan listrik dari energi terbarukan setidaknya 31% dari seluruh kebutuhan listriknya, serta menambah kapasitas tenaga surya di pabrik-pabriknya dari 2,5 MWp menjadi total 5 MWp di tahun 2022.
PT Suryacipta Swadaya menyatakan komitmennya untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTSA) pada gedung dan fasilitas, serta meningkatkan kapasitas terpasang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan di Subang Smartpolitan.
Sementara itu, PT Shell Indonesia mendeklarasikan komitmennya untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada stasiun bahan bakar dan pabrik pencampuran minyak pelumas dengan total kapasitas terpasang sebesar 1,535 MWp. Komitmen Shell tersebut sejalan dengan strategi Powering Progress untuk mempercepat transisi bisnis menuju bisnis emisi nol karbon pada tahun 2050.
Pada kesempatan yang sama juga dilangsungkan pengumuman kerja sama Indonesia dan Jerman dalam bidang teknologi pendingin rendah karbon (SOCOOL) yang diwakili oleh Drs. Dedy Miharja, M.Si selaku Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dan Lisa Tinschert selaku direktur program energi Indonesia/ASEAN – GIZ.
Nantinya, dalam pelaksanaan hari kedua pada Rabu (1/12), RE Day bakal menyelenggarakan tiga pelatihan secara terpisah bertema Mari Pasang PLTS Atap di Perusahaan Anda dan Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan; Terdepan dengan Peraturan Baru! Verifikasi Jejak Karbon Anda sebelum Memasuki Pasar Indonesia; dan Percepatan Inovasi dengan Perusahaan Rintisan bidang Energi Bersih.
Tiga diskusi terpisah ini dilakukan secara daring serta diselenggarakan atas kerja sama dengan berbagai organisasi, yaitu Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB), TÜV Nord, dan New Energy Nexus.
Baca Juga: Akselerasi dekarbonisasi, Kementerian BUMN resmikan tiga PTBg limbah sawit PTPN V
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News