Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, saat ini pembangunan pabrik minyak makan merah oleh koperasi mendesak untuk segera dilakukan, sehingga perlu dipercepat demi merespons kebutuhan akan minyak goreng.
Di samping itu minyak makan merah juga potensial memberikan nilai tambah bagi petani sawit. Teten juga menyebut, minyak makan merah cenderung lebih sehat dan punya banyak manfaat.
"Dengan adanya ini juga dapat memecahkan permasalahan pasokan minyak goreng dan dapat menghadirkan minyak goreng yang terjangkau bagi rakyat," kata Teten dalam keterangan tertulis, Kamis (9/6).
Adapun pilot project pengembangan minyak makan merah oleh koperasi juga mulai diinisiasi di Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Tengah.
Sedangkan, teknologi untuk menghadirkan minyak makan merah, Teten mengatakan ia telah melihat langsung pembuatan minyak makan merah oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Teknologi tersebut juga dirasa akan sangat mudah diterapkan kepada koperasi dan UMKM.
Baca Juga: Ingin Kadar Kolesterol Jahat Turun dengan Cepat? Lakukan 10 Hal Berikut Ini
"Saya lihat teknologi untuk hasilkan minyak makan merah sudah ada di PPKS (pusat penelitian kelapa sawit). Skala ekonomis dari teknologi ini bahkan dapat menghasilkan 500 kilogram minyak makan merah per jam. Saya akan bicara dengan Menteri BUMN agar memproduksi alat ini lebih banyak, supaya ketika piloting kita dapat dukungan teknologi dari PPKS," kata Teten.
Upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan melalui hilirisasi produksi minyak makan merah oleh koperasi memerlukan sinergi dan dukungan kemitraan dari seluruh stakeholder terkait.
"Saya berharap kemitraan ini dapat berjalan dengan baik, karena tahapan dari adanya inovasi, kemudian kolaborasi, yang selanjutnya adalah adanya akselerasi oleh kita semua, sehingga dapat memberikan hasil sesuai yang kita harapkan bersama," tuturnya.