kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah kembali buka ekspor Freeport dan Amman, bagaimana dengan smelter mereka?


Kamis, 07 Maret 2019 / 09:03 WIB
Pemerintah kembali buka ekspor Freeport dan Amman, bagaimana dengan smelter mereka?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara bisa terbit pada pekan ini.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saifulhak mengatakan, pihaknya telah menerima kelengkapan dokumen dari kedua perusahaan mineral tersebut. Yunus mengungkapkan, kini pihaknya pun tinggal merampungkan evaluasi tahap akhir.

Yunus bilang, proses tersebut bisa berlangsung cepat karena sudah tersistem secara online. sehingga, ia yakin pada Jum'at (8/3) besok SPE baru sudah bisa terbit. Bahkan, bukan hanya untuk PTFI dan Amman mineral, tapi juga untuk PT Smelting Gresik. "Insha Allah Jum'at besok, bisa selesai semua, Amman, Freeport, PT Smelting," katanya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (6/3) sore.

Seperti yang diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, rekomendasi ekspor konsentrat PTFI telah habis sejak 15 Februari 2019. Sementara SPE Amman Mineral berakhir pada 21 Februari 2019.

Yunus mengatakan, izin ekspor PTFI masih tertahan karena perusahaan yang saham mayoritasnya telah dikuasai oleh PT Inalum (Persero) itu belum menyerahkan laporan verifikasi progres pembangunan smelter. Mengingat laporan tersebut menjadi salah satu persyaratan supaya izin ekspor itu bisa diterbitkan.

Yang jelas, sambung Yunus, pada tahun ini produksi dan ekspor konsentrat PTFI mengalami penurunan signifikan. Dengan masa peralihan metode pertambangan dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah, produksi konsentrat tembaga PTFI pada tahun ini diperkirakan hanya sekitar 1,3 juta ton, dari tahun sebelumnya yang mecapai 2,2 juta ton.

Kuota ekspor pada periode sebelumnya mencapai 1,25 juta ton, sedangkan pada tahun ini PTFI diproyeksikan hanya akan mengekspor sekitar 200.000 ton. "Sisa 1 juta ton-nya dipasok ke PT Smelting. SPE-nya begitu sesuai dengan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya)-nya," ujar Yunus.

Tak hanya PTFI, Amman mineral pun mengalami penurunan produksi dan ekspor pada tahun ini. Asal tahu saja, pada periode SPE baru ini, ekspor Amman melorot menjadi 336.000 ton dari kuota ekspor sebelumnya sebesar 450.826 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×