CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah kembali menambah jumlah kapal atasi kemacetan Merak


Selasa, 01 Maret 2011 / 21:36 WIB
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk kembali menambah jumlah armada kapal untuk mengatasi kemacetan arus penyeberangan di pelabuhan Merak, Banten. Hal itu diputuskan dalam rapat kabinet, Rabu (1/3).

Menteri Perhubungan, Freddy Numberi menegaskan bahwa langkah menambah armada kapal itu tidak lain merupakan instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemerintah kali ini menyiapkan 4 kapal dari TNI angkatan laut.

"Mudah-mudahan sekitar 27 atau 28. Dari angkatan laut ada 4, kemudian dari beberapa perusahaan yang operasi seperti dari NTT (Nusa Tenggara Timur) akan kita tarik semua. Karena memang kita lihat volume perdagangan antara Sumatra-Jawa kan paling besar sekarang ini," katanya.

Freddy pun menjanjikan langkah menarik sejumlah kapal dari provinsi lain tersebut tidak bakal mengganggu operasional perairan di daerah lain. Penambahan kapal ini akan berlangsung sampai ada kapal baru masuk ke pelabuhan Merak.

"Jadi mudah-mudahan dari ASDP dengan kita ada penambahan kapal lagi, mudah-mudahan bisa membantu di samping yang dari instansi lain membantu," ujarnya.

Di samping itu, pemerintah berharap para operator ikut bekerjasama untuk menambah jumlah kapal baik operator swasta lokal maupun asing.

Sejauh ini, Kemenhub mengaku sedang melaksanakan pengadaan kapal baru dengan kapasitas 5000 GT (gross ton). Kemenhub sengaja menaikkan kapasitas kapal menjadi 5.000 GT dari 200 GT untuk bisa menghadapi kondisi alam terutama ombak besar.

Sebelumnya, pemerintah telah menambah kapal yang sebelumnya berjumlah 23 kapal. Kapal tersebut berasal dari Pelni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×