kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah percepat tol Solo-Kertosono awal 2018


Rabu, 11 November 2015 / 22:30 WIB
Pemerintah percepat tol Solo-Kertosono awal 2018


Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemerintah mempercepat proses pembangunan infrastruktur Jalan Tol Solo-Kertosono sepanjang 180 kilometer dari target operasi pada Juli 2018 menjadi awal 2018.

"Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ingin tol dengan investasi sekitar Rp16 triliun dipercepat penyelesaiannya dari Juli 2018 menjadi akhir 2017 atau awal 2018," kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Solo-Kertosono (Soker) Aidil Fiqri, Rabu (11/11).

Dijelaskannya, target itu sesuai dengan keinginan pemerintah agar Tol Trans-Jawa pada akhir 2018 dapat terealisasi.

Proyek Tol Soker secara umum terbagi dua seksi yakni Tol Solo-Ngawi Jawa Timur dan Tol Ngawi-Kertosono.

"Pada dua seksi ini ada porsi yang pekerjaan konstruksinya oleh pemerintah yakni 20,9 km di ruas Solo-Ngawi dan 38,8 km di ruas Ngawi-Kertosono," katanya.

Menyinggung tentang kemajuan pembebasan lahan hingga saat ini pada seksi Tol Solo - Ngawi rata-rata sudah 98% dan diharapkan pada akhir tahun ini sudah tuntas 100 persen.

Sementara untuk kemajuan fisik konstruksi, di seksi itu, porsi pemerintah sudah 52%, sedangkan investor baru 6,15%. "Target kami pada Desember tahun depan, sudah selesai," katanya.

Kemudian, untuk seksi Tol Ngawi-Kertosono, lahan juga sudah 67% bebas dan ditargetkan tuntas Desember 2015, sedangkan kemajuan fisik konstruksi untuk porsi pemerintah dengan APBN 2015 sudah 85%.

"Sedangkan porsi investor dalam hal ini Waskita dan Jasa Marga sepanjang 49,51 km ruas Ngawi-Kertosono baru 1,65%. Ruas ini ditargetkan tuntas awal 2018," katanya.

Ia berharap agar hambatan utama pembangunan jalan tol yakni pembebasan lahan dapat perhatian pihak terkait demi lancarnya program pemerintah.

"Beberapa titik yang belum bebas memang sedang dilakukan apraisal oleh lembaga independen dan diharapkan dicapai mufakat dan tak perlu sampai konsinyasi (pengadilan)," katanya.

Bawen-Salatiga Sementara itu, secara terpisah, untuk proyek jalan tol Semarang-Solo (72,6 km) seksi Bawen-Salatiga (17,59 km), kata Direktur Teknik Trans Marga Jateng, Arie Arianto, diharapkan secara fungsional satu arah bisa digunakan pada angkutan lebaran 2016.

"Jadi, sesuai kontrak ruas ini harusnya selesai akhir Agustus 2016, tetapi kami menargetkan, pada 1 Juli 2016 guna menyambut arus mudik dan balik lebaran, sudah bisa dipakai secara fungsional," kata Arie.

Hingga 5 November, ruas tol Bawen-Salatiga dengan total investasi sekitar Rp 1,155 triliun ini kemajuan fisik konstruksinya, kata Manajer Proyek TMJ Seksi Bawen-Salatiga, Indriyono, sudah mencapai 8,974% atau lebih tinggi dari rencana 8,011%.

Tol Semarang-Solo terdiri dari lima seksi yakni 1: Semarang-Ungaran sepanjang 10,85 km (operasi), 2: Ungaran-Bawen (11,99 km, operasi), 3: Bawen-Salatiga (17,59 km, belum operasi), 4: Salatiga-Boyolali (24,46 km, belum operasi) dan 5:Boyolali-Solo (7,73 km, belum operasi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×