Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah kini tengah mempertimbangkan penerapan skema Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk subsidi energi baik itu BBM maupun listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, alokasi subsidi selama ini dinilai belum tepat sasaran.
"Ini kan subsidi (energi) kita itu kan totalnya kan Rp 435 triliun ya. Dengan jumlah subsidi yang begitu besar, kalau tidak tepat sasaran itu kan tidak pas. Sementara subsidi ini kan diberikan kepada saudara-saudara kita yang berhak untuk menerimanya," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (1/11).
Baca Juga: Prabowo Siapkan Kebijakan untuk Kurangi Beban APBN 2025 dari Kenaikan Harga Minyak
Bahlil menjelaskan, pihaknya bakal melakukan rapat pada awal pekan ini untuk memformulasikan perbaikan penyaluran subsidi tepat sasaran.
"Kemungkinan besar ada dua opsi ya. Opsi A bisa ke BLT langsung. Opsi B-nya nanti kita lagi pikirkan. Kita akan mencoba untuk mencari formulasi listrik dan BBM," jelas Bahlil.
Bahlil melanjutkan, pihaknya juga turut menimbang skema yang tepat untuk subsidi LPG. Pasalnya, LPG saat ini dikonsumsi oleh UMKM dan kelompok rumah tangga. Pihaknya pun menargetkan pembenahan subsidi energi dapat dibenahi secara bertahap.
Baca Juga: Rencana Ubah Subsidi Energi Jadi BLT, Bahlil Sebut Pihaknya Masih Mencari Format
Demi mengoptimalkan penyaluran subsidi, Kementerian ESDM berencana melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk pemutakhiran data penerima manfaat.
"BPS adalah institusi yang ditunjuk oleh Pak Presiden untuk mengumpulkan semua data. Baik yang ada di Mensos, Pertamina, maupun PLN. Tapi kita gabung (dengan DTKS) supaya datanya tidak tumpang tindih," imbuh Bahlil.
Selanjutnya: Apindo Minta Penetapan UMP Tahun 2025 Tetap Pakai Formula PP 51/2023, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Program Undian Bank Danamon, Hadiah Utama Mobil Xforce Exceed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News