Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian resmi menjalin kerja sama pendidikan kejuruan (vokasi) dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier), Rabu (24/10).
Ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman mengenai Implementasi Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan di Indonesia dengan Kepala Eksekutif IHK Trier Jan Grockauer dan perwakilan Kedubes Jerman Raffael Teck.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, mengatakan, dasar dari program ini adalah persetujuan dari Kementerian Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) nomor PN 2018.1001.9. tertanggal 30 November 2017.
Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini juga tertera dalam Protokol Negosiasi Kerja Sama Pembangunan antara Indonesia dan Jerman pada 17 – 18 Juli 2017.
"Program kemitraan vokasi ini merupakan bagian dari Kerjasama Teknik Bilateral antara pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Sequa (organisasi pengembangan Jerman),” terang Rudy.
Tahap pertama program ini telah berjalan sejak 1 Februari 2012 sampai dengan 31 Januari 2018. Kerja sama kemudian diperpanjang dengan tahap kedua dari 31 Januari 2018 sampai dengan 31 Maret 2018. Adapun, kerja sama Teknik Bilateral yang baru dilanjutkan terhitung setelah MoU ditandatangani hari ini hingga 31 Maret 2021.
Selanjutnya, Rudy menjelaskan, program kemitraan vokasi dengan IHK Trier Jerman menitikberatkan tiga hal antara lain, pengembangan dokumen dan instrumen untuk pendidikan kejuruan di industri, penetapan infrastruktur untuk kualifikasi pelatih tempat kerja, dan pemberdayaan organisasi-organisasi bisnis di Indonesia untuk koordinasi antara sekolah dan industri.
"Pengembangan pendidikan vokasi sistem ganda di Indonesia seperti Jerman diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran anak muda yang tinggi dan meningkatkan kompetensi keahlian. Kita harus memastikan dunia usaha dan dunia industri sendiri yang mengintegrasikan pembelajaran di perusahaan dalam pendidikan kejuruan sistem ganda,” tegas Rudy.
Rudy juga berharap program kemitraan ini dapat meningkatkan partisipasi industri yang selama ini dianggap kurang dalam pendidikan kejuruan.
Organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan dunia industri di Indonesia diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan.
Adapun, Kadin Indonesia serta Pusat Pelatihan Kadin Jawa Tengah (EduKadin) dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Timur akan menjadi mitra Program Kemitraan 2018-2021 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News