Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. Pemerintah akhirnya tidak berdaya mengatasi kekurangan stok gula. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, pemerintah sepakat melakukan impor gula sebesar 500.000 ton.
"Karena sudah tidak mungkin memenuhi stok gula yang kurang dari swasta dan BUMN maka impor gula tidak bisa terelakkan lagi, karena kita masih kekurangan," ujar Mustafa, Jumat (4/12).
Menurut Mustafa, pemerintah sudah menentukan jatah masing-masing importir gula. Pemerintah telah menunjuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai importir gula. Cuma, untuk pembagian jatahnya, Mustafa mengaku lupa berapa masing-masing yang berhak diterima mereka.
Ia melanjutkan, impor gula itu dilakukan mulai Desember tahun ini. Saat ini pemerintah masih menjajaki untuk membeli gula dari negara mana. Yang jelas, pemerintah sedang membahas impor gula dengan Thailand.
"Impor bisa dari sekarang, jadi tidak menunggu tahun depan. Kita tidak akan mengimpor dari India dan Cina karena kebutuhan mereka tidak cukup," papar dia.
Sebelumnya, Meneg BUMN, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian mengadakan rapat gabungan untuk membahas stok gula yang menipis. Pemerintah menyatakan ada kekurangan gula sebesar 500.000 ton hingga musim giling tersebut. Kebutuhan gula nasional hingga April 2010 mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan stok gula yang ada di BUMN saat ini hanya sebesar 610.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News