Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan biogas menjadi biometana (biomethane) dan Compressed Biomethane Gas (CBG) mencapai sekitar 1.230 MMbtu per hari di sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi saja, biometana dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, subsituti bahan bakar diesel di PLTD, bahan bakar gas untuk transportasi, serta substitusi LPG untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), industri dan komplemen gas bumi melalui jaringan pipa gas.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan, saat ini Kementerian ESDM tengah berupaya mendorong pengembangan biogas menjadi biomethane atau CBG.
“Untuk tahun 2023 ditargetkan biogas yang dimanfaatkan menjadi biomethane/CBG sekitar 1.230 MMBtu/hari,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).
Baca Juga: Skema Power Wheeling Dicabut dari DIM RUU EBET, Begini Tanggapan Pelaku Usaha
Belum lama ini, Edi menyebutkan, pengembangan proyek Bio Compressed Natural Gas/BioCNG dengan memanfaatkan limbah pertanian/perkebunan diharapkan akan membantu industri pertanian dan perkebunan dalam mengurangi emisi karbon.
Kemudian mengatasi masalah limbah serta membantu industri terdekat untuk lebih memanfaatkan energi terbarukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan upaya dekarbonisasi dalam meningkatkan ekonomi sirkuler dalam mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan.
Group Head Business Development PGN Arie Susanto Tjahyono menyampaikan, pihaknya tengah mempersiapkan beberapa titik injeksi (injection point) biometana ke jaringan gas milik PGN, salah satunya berlokasi di Pagardewa, Sumatera Selatan.
Pemerintah juga terus mendorong peningkatan potensi pasar biometana. Beberapa di antara yang tengah diupayakan adalah pemanfaatan biometana di PLTD milik PLN, substitusi bahan bakar gas di hotel, restoran, dan café (Horeca) hingga di rumah sakit.
Secara umum, pemerintah tengah mengembangkan program biogas untuk mendorong energi baru terbarukan (EBT), khususnya sektor bioenergi. Program pengembangan biogas cukup beragam, yaitu biogas rumah tangga, biogas komunal, biogas industri, Biomethane dan Compressed Biomethane gas (CBG).
Sesuai Rencana Umum Energi Nasional/RUEN, target kontribusi biogas pada bauran energi nasional sebesar 489,8 juta m3 pada tahun 2025.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Biogas merupakan salah satu sumber EBT yang potensial untuk dikembangkan.
Pemanfaatan biogas ini dapat mengurangi dampak permasalahan lingkungan, seperti penurunan emisi gas rumah kaca, pengolahan limbah industri/perkebunan/pertanian, pencegahan pencemaran air, tanah, serta udara dan yang paling utama sebagai sumber energi terbarukan.
Baca Juga: RUU EBET, Pelaku Usaha Panas Bumi Harapkan Pemerintah Fasilitasi Skema Power Wheeling
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News