Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan 8.823 MegaWatt (MW) pembangkit pada tahun 2020 ini. Penambahan tersebut diklaim sebagai puncak dari program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW.
"Ini puncaknya, bahwa 2020 adalah puncak penyelesaian dari program 35.000 MW di mana sejumlah 8.823 MW. Kalau tidak ada aral melintang akan mencapai Commercial Operation Date (COD)," kata Rida sebagaimana keterangan tertulis yang dimuat Kementerian ESDM, Minggu (9/2).
Baca Juga: Kapasitas pembangkit listrik nasional mencapai 69,6 GW, PLTU masih mendominasi
Rida memproyeksikan, total pembangkit yang akan beroperasi sampai akhir tahun 2020 mencapai 15.634 MW atau sekitar 44% dari target program 35.000 MW. Selanjutnya, penambahan kapasitas pembangkit akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2029.
Pada tahun 2021 kapasitas pembangkit kembali bertambah sebesar 5.066 MW, kemudian 4.109 MW di tahun 2022 dan 3.907 MW (2023), 3.592 MW (2024), 1.275 MW (2025), 200 MW (2026), 505 MW (2027), 835 MW (2028) serta 300 MW (2029). "Setelah tahun 2020, tambahan kapasitas pembangkit dari Program 35.000 MW berangsur-angsur turun dan diharapkan semua proyek dapat diselesaikan pada tahun 2029," tambah Rida.
Perubahan target penyelesaian proyek strategis nasional tersebut tak lepas dari sejumlah kendala seperti pembebasan lahan, perizinan, isu sosial hingga pertumbuhan ekonomi makro.
"Dulu dirancang dengan asumsi pertumbuhan ekonomi berkisar 7-8%. Pertumbuhan listrik bisa 1,2 kali lipat. Sementara pertumbuhan ekonomi sekarang sekitar 5%, kenyataan seperti itu. Malah pertumbuhan listrik cuma 4,5%," ungkap Rida.
Baca Juga: PGN (PGAS) akan pasok LNG untuk konversi pembangkit listrik BBM PLN
Sejalan dengan penyelesaian program 35.000 MW, Pemerintah juga akan memperbanyak pembangunan infrastruktur listrik lainnya seperti penambahan jaringan transmisi dan pengembangan Gardu Induk (GI).
Dalam lima tahun mendatang, Pemerintah menargetkan penambahan transmisi hingga 19.069 kilometer sirkuit (kms) dengan investasi mencapai US$ 7,16 miliar. Sementara untuk gardu induk, total kapasitas hingga 2024 mencapai 38.607 MVA dengan perkiraan investasi kurang lebih US$ 5,54 miliar.