kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kapasitas pembangkit listrik nasional mencapai 69,6 GW, PLTU masih mendominasi


Minggu, 09 Februari 2020 / 06:15 WIB
Kapasitas pembangkit listrik nasional mencapai 69,6 GW, PLTU masih mendominasi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas pembangkit listrik Indonesia saat ini mencapai 69,6 giga watt (GW). Kapasitas ini naik hampir 15 GW dalam lima tahun terakhir dari yang sebelumnya sekitar 54,7 GW.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana merinci, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih mendominasi kapasitas pembangkit nasional saat ini, yaitu sebesar 34,7 GW atau sebesar 49,9%, disusul dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG/GU/MG) sebesar 19,9 GW (28,6%), pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 10,3 GW atau sekitar 14,8%, serta PLTD sebesar 4,6 GW (sekitar 6,7%).

Baca Juga: PLN targetkan pembangunan SUTET Balaraja-Kembangan rampung akhir 2020

Sementara terkait status kepemilikan pembangkit listrik, PT PLN (Persero) memiliki kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 42,35 GW (60,9%), disusul oleh pengembang listrik swasta/IPP sebesar 18,12 (26,0%). Pemegang Izin Operasi (IO) menempati posisi ketiga sebesar 5,46 GW (7,8%), Private Power Utility (PPU) sebesar 3,58 GW (5,1%), dan sisanya dimiliki pemerintah sebesar 0,05 GW (0,1%).

Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik mencapai 27,28 GW dalam lima tahun ke depan. Ini berarti total kapasitas pembangkit listrik Indonesia hingga 2024 mencapai 96,98 GW terdiri dari pembangkit fosil sebesar 18,28 GW (67,0%) dan pembangkit EBT sebesar 9,05 GW (33,0%).

"Dari total kapasitas sebesar 27,28 GW yang direncanakan, terdapat kapasitas terpasang pembangkit Program 35.000 MW sebesar 20,62 GW. Sisanya dari program Fast Tracking Project (FTP)," kata Rida dalam keterangan tertulis, Jum'at (7/2).




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×