kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah tender konverter kit Rp 35 miliar


Jumat, 22 Maret 2013 / 08:00 WIB
Pemerintah tender konverter kit Rp 35 miliar
ILUSTRASI. Lipstick


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot persiapan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Sekarang ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggelar tender pengadaan konverter kit sebanyak 2.000 unit senilai Rp 35 miliar.

Umi Asngadah, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM mengatakan, saat ini, tender pengadaan tersebut masih dalam tahap pengumuman lelang dan diproyeksikan prosesnya akan berlangsung selama satu bulan. "Kami sudah buka tendernya. Kami harapkan pada April depan sudah ada perusahaan pemenangnya," kata dia, Kamis (21/3).

Kebutuhan konverter kit di Indonesia dalam program konversi ke BBG mencapai 14.000 unit. Kelak, peralatan dalam pengisian bahan bakar dari stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) ke kendaraan tersebut akan dibagikan untuk angkutan umum di wilayah Jabodetabek, Palembang, dan Surabaya.

Umi menjelaskan, pengadaan sebanyak 10.000 unit konverter kit akan difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian, sedangkan pihaknya akan memfasilitasi pengadaannya sebanyak 4.000 unit. "Namun, anggaran untuk pengadaan 2.000 unit sampai sekarang masih dibintangi oleh Kementerian Keuangan, sehingga kami baru bisa mengadakan tender untuk 2.000 unit konventer kit," ujar dia.

Umi mengharapkan, pengadaan konverter kit tersebut sudah dapat direalisasikan pada pertengahan tahun ini. Sehingga, sejumlah SPBG yang dibangun selama ini bisa dioptimalkan dengan baik. "Seperti di Palembang, sudah ada lima SPBG namun konverter kitnya malah belum ada," katanya.

Menurut Umi, selain ada lima SPBG di Palembang, wilayah Jabodetabek juga telah memiliki sembilan unit SPBG dan di Surabaya mencapai empat unit SPBG. Sehingga, jumlah SPBG yang telah siap beroperasi di Indonesia sebanyak 18 unit. Tahun ini, rencananya pemerintah akan kembali membangun 11 unit SPBG, sehingga jumlahnya akan menjadi 29 unit.

Umi menuturkan, 11 unit SPBG yang bakal dibangun tahun ini akan dikelola oleh PT Pertamina. Namun, sebanyak sembilan unit di antaranya dibangun dengan menggunakan dana APBN 2013, sedangkan sisanya dari modal investasi perusahaan pelat merah itu. "Jumlah dana dari APBN yang kami siapkan sebesar Rp 474 miliar, ditambah Rp 127 miliar," kata Umi.

Seluruh SPBG tersebut membutuhkan pasokan gas sekitar 35,5 million metric standard cubic feet per day (mmscfd). Rinciannya, 23,1 mmscfd untuk SPBG yang terletak di Jabodetabek, sebanyak 10,2 mmscfd untuk wilayah Surabaya, dan sisanya sebesar 2,2 mmscfd untuk kebutuhan di Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×