CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Pemerintah Ubah Besaran BK Mineral Logam, Ini Dampaknya untuk Freeport Indonesia


Selasa, 25 Juli 2023 / 15:05 WIB
Pemerintah Ubah Besaran BK Mineral Logam, Ini Dampaknya untuk Freeport Indonesia
ILUSTRASI. Pemerintah baru saja menerbitkan regulasi baru yang mengatur ulang besaran bea keluar ekspor mineral logam.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru saja menerbitkan regulasi baru yang mengatur ulang besaran bea keluar ekspor mineral logam.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

PT Freeport Indonesia saat ini tengah berdiskusi dengan pemerintah soal dampak kebijakan ini pada arus kas perusahaan.

Adapun, selama ini pengenaan bea keluar untuk PTFI didasarkan pada ketentuan yang tertuang dalam Dokumen Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang disepakati pada 2018 silam.

Baca Juga: Berakhir 2041, Pemerintah-Freeport Sedang Bahas Kelanjutan Izin Tambang

"PT-FI sedang mendiskusikan penerapan bea yang direvisi dengan pemerintah Indonesia. Di bawah IUPK PTFI, ekspor bea masuk ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku pada tahun 2018, dengan ketentuan tidak ada bea masuk setelah progres smelter mencapai 50%," demikian dikutip dari Laporan Kinerja dan Operasional Freeport-McMoran (FCX) Kuartal II 2023, Selasa (25/7).

Lebih lanjut, PTFI menilai kebijakan bea keluar ini berpotensi mempengaruhi biaya kas bersih perusahaan untuk semester II 2023.

Jika kemudian PTFI dikenakan ketentuan bea ekspor yang baru maka besarannya diperkirakan mencapai 7,5%.

"Penetapan bea keluar 7,5% selama semester II 2023 akan berdampak pada biaya kas bersih PTFI sebesar US$ 0,19 per pon tembaga untuk tahun 2023," ungkap laporan tersebut.

Merujuk laporan kinerja tersebut, volume produksi tembaga PTFI pada semester I 2023 mencapai 735 juta pound denganpenjualan sebesar 584 juta pound. Raihan ini turun dari periode sama ditahun sebelumnya dimana produksi mencapai 788 juta pound dan penjualan 789 juta pound.

Baca Juga: Pemerintah Akan Tambah Porsi Saham di Freeport

Selain itu, rerata harga jual tembaga untuk semester I 2023 yang sebesar US$ 3,83 per pound lebih rendah ketimbang semester I 2022 yang mencapai US$ 4,04 per pound.

Adapun, penurunan kinerja produksi dan penjualan juga terjadi untuk komoditas emas. Pada semester I 2023, PTFI membukukan produksi 881 ribu ounces emas dengan penjualan 758 ribu ounces emas. Sementara itu pada semester I 2022, produksi dan penjualan emas masing-masing sebesar 885 ribu ounces dan 880 ribu ounces.

Meski demikian, rerata harga jual emas untuk semester I 2023 mengalami peningkatan dari sebelumnya US$ 1,861 per ounce menjadi US$ 1,946 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×