Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, demi bertahan di tengah pandemi virus corona, YPAS juga akan meningkatkan ekspor dengan menargetkan ASEAN sebagai tujuan pasar ekspor.
Di sisi lain, bisnis YPAS tahun ini juga didukung oleh harga bahan baku yang cenderung stabil di kisaran US$ 740 hingga US$ 1.070 per metrik ton (MT) yang bisa menjaga kondisi keuangan perusahaan.
Meski sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap bertahan, YPAS tetap memasang target konservatif di tahun ini. Riniwati bilang, Yanaprima menargetkan, pendapatan dan laba di 2020 minimal sama dengan tahun lalu.
Baca Juga: Diversifikasi, Yanaprima Hastapersada (YPAS) genjot penjualan karung beras
Melansir laporan keuangan YPAS di 2019, produsen kemasan ini mencatatkan pendapatan senilai Rp 388,11 miliar dan laba Rp 3,48 miliar.
Nah untuk melancarkan strategi yang sudah direncanakan tadi, Riniwati menjelaskan Yanaprima sudah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini senilai Rp 3 miliar.
"Sampai dengan semester I-2020 sudah terserap 17%," lanjut dia.
Lantas, Riniwati mengungkapkan, sisa capex yang tersisa bakal digunakan YPAS untuk membeli sejumlah mesin, yakni dua unit cutting sewing, satu unit foulding tape, 20 unit mesin sewing jumbo, dan dua unit ultrasonic sewing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News