kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan ASSA sesuai target


Sabtu, 26 Oktober 2013 / 10:42 WIB
Pendapatan ASSA sesuai target
ILUSTRASI. Pengusaha Boy Thohir berharap bergabungnya Admiral ke Avian Group, akan bisa mengembangkan produk dari segi kualitas.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. Hingga September 2013, realisasi pendapatan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sudah diatas 75% dari target sepanjang tahun yang dipatok manajemen sebelumnya. Dengan begitu, hingga akhir 2013, target pendapatan ASSA sangat mungkin bisa dicapai.

Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan roda empat itu menargetkan, tahun ini bisa menyewakan 13.000 kendaraan. Dengan begitu, mereka bisa meraih  pendapatan sekitar Rp 1 triliun hingga akhir tahun nanti.

Nah, menurut Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, kinerja mereka hingga 9 bulan pertama 2013 ini sejalan dengan Target tersebut. "Realisasi mobil yang disewakan hingga kuartal III sekitar 12.600 unit. Lalu, target pendapatan 2013 Rp 1 triliun, saat ini realisasinya sudah lebih dari 75%. Untuk angka pastinya, akan keluar sekitar Senin depan," katanya pada KONTAN.

ASSA optimistis, kinerja mereka di tiga bulan terakhir 2013 bakal terus melaju. Pasalnya, Pasalnya, "Makin kesini penyewaan dan penjualan mobil bekas sewa kami makin besar. Mudah-mudahan bisa meraih target itu," harap Hindra.

Sebagai catatan, pada semester I-2013 lalu, ASSA meraup pendapatan Rp 494,67 milliar, naik 39,94% dibandingkan semester I-2012 yang senilai Rp 353,61 milliar. Sementara laba bersih yang dibukukan ASSA di semester I-2013 sebesar Rp 43,16 miliar.

Saat ini, kontribusi pendapatan terbesar masih datang dari penyewaan mobil penumpang. Diikuti pendapatan dari hasil penjualan mobil bekas sewa yang dijual lagi.

Meski tren mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) sedang menanjakk, ia yakin bisnis penyewaan mobil ASSA masih akan diminati. Alasannya, banyak perusahaan yang merasa lebih efektif dan efisien menyewa kendaraan ketimbang membeli sendiri.

Lagipula, perusahaan tidak perlu mempekerjakan sopir lantaran ASSA menyediakan juru mudi. "Daripada investasi mobil yang bukan bisnisnya. Apalagi harus ganti ban, controlling, service, dan lainnya. Jadi, peminatnya masih banyak," kata Hindra.

 Perusahaan yang menjadi penyewa kendaraan ASSA datang dari berbagai industri, kebanyakan dari perbankan. Hindra bilang, hampir semua bank sekarang lebih memilih menyewa, ketimbang membeli. Apalagi, bank memiliki cabang di setiap daerah. Klop dengan kantor cabang Adi Sarana Armada yang juga tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×