kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Astra International (ASII) naik 28% hingga akhir September 2021


Jumat, 29 Oktober 2021 / 06:15 WIB
Pendapatan Astra International (ASII) naik 28% hingga akhir September 2021


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kinerja yang memuaskan. Astra melaporkan pertumbuhan pendapatan bersih hingga 28% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 167,4 triliun.

Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan bersihnya tercatat Rp 130,34 triliun. "Kinerja grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi," jelas Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam siaran pers, Kamis (28/10). 

Sekadar informasi, laba bersih ASII  meningkat 7% yoy, menjadi Rp 14,97 triliun hingga kuartal ketiga 2021 dari sebelumnya Rp 14,03 triliun. Adapun angka ini telah memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata. Jika tidak memperhitungkan penjualan saham Bank Permata laba bersih ASII terkerek 84% yoy menjadi Rp 14,97 triliun dari sebelumnya Rp 8,15 triliun. 

Volume penjualan otomotif yang membaik hingga kuartal ketiga 2021 didukung oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah. Asal tahu saja, penjualan mobil Astra pada periode tersebut naik 79% menjadi 344 unit. Sementara, pangsa pasarnya meningkat dari 52% menjadi 55%.

Baca Juga: Ditopang divisi otomotif, pendapatan Astra International (ASII) naik 28% yoy

Di sisi lain, komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 446 miliar. Capaian ini jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun 2020 yang merugi Rp 243 miliar. 

Pertumbuhan dari sisi volume penjualan otomotif menjadikan divisi ini sebagai kontributor terbesar terhadap laba bersih ASII periode Januari-September 2021. Asal tahu saja, sektor otomotif berkontribusi hingga Rp 5,51 triliun terhadap laba bersih. Capaian ini meningkat 207% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,79 triliun. 

Selain ditopang divisi otomotif, divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi juga berkontribusi cukup signifikan, mencapai Rp 4,65 triliun terhadap laba bersih.  Kemudian, ada juga laba bersih divisi keuangan dan divisi agribisnis yang tercatat masing-masing Rp 3,38 triliun dan 1,17 triliun. 

Setelahnya, laba bersih ASII juga ditopang divisi properti,divisi infrastruktur dan logistik, serta divisi teknologi informasi yang berkontribusi masing-masing Rp 131 miliar, Rp 98 miliar, dan 28 miliar. 

Baca Juga: Penjualan alat berat naik, begini rekomendasi saham United Tractors (UNTR)

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi 

Laba divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi meningkat 51% secara tahunan. Lonjakan laba ditopang oleh penjualan alat berat Komatsu dan menguatnya harga batubara.

Asal tahu saja, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra International, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 46% menjadi Rp 7,8 triliun. Di sisi lain, penjualan alat berat Komatsu meningkat 84% menjadi 2.194 unit, sementara pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat. 

Kontraktor servis penambangan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatatkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) yang sedikit lebih rendah sebesar 630 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara naik sebesar 2% menjadi 87 juta ton.

Anak perusahaan UNTR di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 8% menjadi 7,7 juta ton, termasuk penjualan 1,9 juta ton metallurgical coal. PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UNTR, melaporkan sedikit kenaikan penjualan emas sebesar 258.000 ons.

Sementara itu, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), anak perusahaan yang 82,2% sahamnya dimiliki UNTR, melaporkan rugi bersih sebesar Rp 386 miliar. Kerugian ini terutama disebabkan oleh perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi selama masa pandemi.

Adapun pada bulan Agustus 2021, ACST memperoleh dana sebesar Rp1,5 triliun dari penerbitan saham baru untuk mengurangi pinjaman dan memperkuat struktur permodalannya. Sesudah dilakukannya penerbitan saham baru, kepemilikan United Tractors di Acset meningkat dari 64,8% menjadi 82,2%.

Baca Juga: Penjualan alat berat moncer, simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×